Menteri Hanif: Upah Buruh Terkait dengan Pertumbuhan Ekonomi  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 5 November 2015 13:14 WIB

Ribuan buruh berteriak saat melakukan aksi long march menuju Istana Merdeka, Jakarta, 30 Oktober 2015. Dalam aksinya buruh menuntut dicabutnya PP78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri mengatakan pemerintah mematok skala pertumbuhan ekonomi nasional agar tidak ada ketimpangan antara daerah yang memiliki pertumbuhan tinggi dan bahkan minus.

“Katakanlah pertumbuhan ekonomi 5 persen, gelondongan 5 persen itu diberikan ke buruh semua. Padahal, kontributor pertumbuhan ekonomi bukan hanya buruh tapi juga pengusaha,” kata Hanif kepada Tempo Selasa malam, 3 November 2015.

Hanif menjelaskan, sebenarnya pengusaha meminta formulasi pertumbuhan ekonomi memakai koefisiensi produk domestik bruto (PDB). Sebab, kata Hanif, pengusaha dianggap ikut menyumbang pertumbuhan ekonomi dan produktivitas ekonomi. Dengan memakai koefisiensi tersebut, kontribusi tenaga kerja akan mengurangi persentasi pertumbuhan ekonomi. Namun, pemerintah tetap memakai dasar pertumbuhan ekonomi secara nasional. “Gelondongan 5 persen itu sudah kami kasih semua ke buruh. Masak kami dianggap berpihak kepada pengusaha?” kata Hanif.

Tuntutan kenaikan upah minimum tersebut, menurut Hanif, dominan muncul dari tenaga kerja di industri manufaktur. Padahal dari sisi ketenagakerjaan, tenaga kerja di industri tersebut termasuk minoritas. Dari sekitar 114 juta orang yang bekerja di Indonesia, hanya sekitar 13 persen di industri manufaktur dan 87 persen di sektor perkebunan dan pertanian. Bahkan di sektor perkebunan dan pertanian, tenaga kerja belum menikmati upah minimum.

“Ketika industri manufaktur digenjot upah minimumnya maka akan terjadi gap makin jauh. Sehingga upah minimum tetap naik untuk industri manufaktur, tetapi di sektor pertanian dan perkebunan didorong terlebih dahulu sehingga tidak terlalu ada gap,” kata Hanif.

Hanif mengakui masalah utama dari ketenagakerjaan Indonesia adalah kelebihan tenaga kerja dibanding lapangan kerja. Solusinya bukan memaksakan upah dinaikkan secara ekstrem, melainkan industrinya didorong untuk bisa melakukan perluasan kerja sehingga yang belum bekerja bisa berkesempatan masuk dunia kerja.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

25 Januari 2024

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

KPK menegaskan penetapan tersangka Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Reyna Usman tak ada kaitannya dengan Pemilu

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin

6 September 2023

Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin

KPK menyebut penyelidikan kasus yang diduga melibatkan Cak Imin dilakukan sebelum deklarasi dia sebagai cawapres. Berikut perjalanan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Optimis Australia Buka Pintu Luas Bagi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

7 Juni 2022

Indonesia Optimis Australia Buka Pintu Luas Bagi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

Penempatan nanti hanya akan diisi oleh tenaga terampil

Baca Selengkapnya

Menaker Yakin Pengusaha Bakal Bayar THR Seperti Sebelum Pandemi

16 April 2022

Menaker Yakin Pengusaha Bakal Bayar THR Seperti Sebelum Pandemi

Kondisi perekonomian sudah jauh lebih baik dibandingkan dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Menaker Ida Tinjau Pengrajin Ecoprint Penerima JPS

3 Mei 2021

Menaker Ida Tinjau Pengrajin Ecoprint Penerima JPS

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meninjau Kelompok Wirausaha Baru Ecoprint Sekar Langit Bajong di Purbalingga yang menerima program Jaring Pengaman Sosial (JPS).

Baca Selengkapnya

Krisdayanti Hadiri Rapat Perdana di DPR Bersama Menaker

4 November 2019

Krisdayanti Hadiri Rapat Perdana di DPR Bersama Menaker

Krisdayanti menghadiri rapat perdana di DPR bersama Menteri Tenaga Kerja.

Baca Selengkapnya

Hanif Dhakiri Ungkap Penyebab Perempuan Memilih Tak Bekerja

23 September 2019

Hanif Dhakiri Ungkap Penyebab Perempuan Memilih Tak Bekerja

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengakui partisipasi perempuan dalam dunia kerja di Indonesia masih rendah.

Baca Selengkapnya

Aturan Longgar, Tenaga Kerja Asing Bakal Bertambah 20 Persen

12 September 2019

Aturan Longgar, Tenaga Kerja Asing Bakal Bertambah 20 Persen

Jumlah tenaga kerja asing di Indonesia pada tahun ini diperkirakan bakal naik 20 persen.

Baca Selengkapnya

Menaker Resmikan BLK Komunitas Pesantren di Tangerang

10 September 2019

Menaker Resmikan BLK Komunitas Pesantren di Tangerang

BLK Komunitas Pesantren diharapkan dapat melahirkan SDM yang berakhlak, berkarakter, dan kompeten.

Baca Selengkapnya

Mau Dapat Kartu Pra Kerja? Simak Persyaratannya

17 Agustus 2019

Mau Dapat Kartu Pra Kerja? Simak Persyaratannya

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut rencana pemerintah meluncurkan Kartu Pra Kerja pada 2020.

Baca Selengkapnya