Ekspansi Peruri ke Afrika, Cetak Uang dan Dokumen Negara

Reporter

Rabu, 4 November 2015 21:03 WIB

Ilustrasi mata uang asing. Fleur-de-coin.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) akan memperluas kerja sama pencetakan uang dan dokumen berharga dengan negara Afrika. Ini sebagai bentuk ekspansi bisnis Peruri di luar negeri.

"Penjajakan kerja sama dengan dua negara di Afrika sedang berlangsung. Diharapkan, tahun depan (2016) sudah ada pemesan pencetakan. Bisa pencetakan uang, meterai, maupun paspor," kata Direktur Perencanan Peruri Atje Muhammad Darjan di Jakarta, Rabu, 4 November 2016.

Menurut dia, ekspansi bisnis Peruri ke Afrika mendapat dukungan penuh dari Kementerian Luar Negeri RI sebagai lembaga yang menjembatani kerja sama dengan kedua negara itu. Afrika Selatan sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga membutuhkan tambahan kapasitas pasokan produk-produk percetakan uang dan dokumen.

"Bagi Peruri, kerja sama ini dapat memperluas pasar pada luar negeri, setelah Argentina, Nepal, Sri Lanka, Filipina," ujarnya. Dengan Nepal, kerja sama Peruri pernah menyediakan uang kertas dan uang logam. "Saat ini kami juga jajaki memasok produk cetakan yang lebih luas lainnya, seperti paspor, pita cukai, meterai, perangko, dan dokumen lainnya," ucapnya.

Sedangkan dengan Sri Lanka, Peruri memenuhi pesanan 500 ribu hingga 1,6 juta paspor dalam setahun. Adapun dengan Filipina, Peruri mendapat pesanan sebanyak 32,8 juta keping prangko dari Philippines Postal Corporation.

"Kami akan berusaha memperluas kerja sama, tidak hanya pencetakan perangko, tapi diharapkan dapat menggaet Bank Setral Filiina untuk memasok pesanan percetakan uang kertas maupun logam," ucapnya.

Hingga September 2015, Peruri membukukan pendapatan usaha Rp 2,17 triliun, tumbuh 26 persen dibandingkan pendapatan periode sama 2014 sebesar Rp 1,72 triliun. Pendapatan dari pencetakan uang masih menjadi kontributor terbesar yang mencapai sekitar 70 persen, selebihnya dari non uang.

"Kontribusi pendapatan dari pesanan uang dan pencetakan dokumentasi berharga dari luar negeri masih relatif kecil atau sekitar 3-5 persen. Tapi dalam tiga tahun ke depan, diharapkan bisa meningkat hingga sekitar 10 persen, seiring dengan peningkatan kapasitas percetakan Peruri," kata Darjan.


ANTARA


Berita terkait

Profil Dwina Septiani Wijaya yang Kembali Ditunjuk Sebagai Dirut Peruri

1 Agustus 2023

Profil Dwina Septiani Wijaya yang Kembali Ditunjuk Sebagai Dirut Peruri

Profil Dwina Septiani Wijaya kembali ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Peruri oleh Erick Thohir

Baca Selengkapnya

BNI Terus Ekspansi Bisnis Global

7 Maret 2022

BNI Terus Ekspansi Bisnis Global

Kinerja perdagangan luar negeri awal tahun ini masih tumbuh positif sehingga mendorong kinerja global banking BNI.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bersyukur Ekonomi RI Tumbuh Meski Global Sulit Diprediksi

5 Juli 2018

Jokowi Bersyukur Ekonomi RI Tumbuh Meski Global Sulit Diprediksi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan kondisi perekonomian dunia masih diwarnai dengan ketidakpastian sehingga sulit diprediksi dan dikalkulasi.

Baca Selengkapnya

Paguyuban Gudeg Wijilan Bersiap Go International, Begini Caranya

6 Mei 2018

Paguyuban Gudeg Wijilan Bersiap Go International, Begini Caranya

Para penjual gudeg di Jalan Wijilan, Kota Yogyakarta bertekad terus mengembangkan potensinya untuk menembus pasar internasional.

Baca Selengkapnya

September 2017, Iuran BPJS Ketenagakerjaan Sentuh Rp 40 Triliun

25 Oktober 2017

September 2017, Iuran BPJS Ketenagakerjaan Sentuh Rp 40 Triliun

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan total iuran hingga September 2017 mencapai Rp 40 triliun.

Baca Selengkapnya

Peruri Pamerkan Uang Bersambung Seharga Jutaan di IBD Expo 2017

23 September 2017

Peruri Pamerkan Uang Bersambung Seharga Jutaan di IBD Expo 2017

Selain uang, Peruri memamerkan beberapa produk mereka lainnya, seperti logam mulia dan prangko di IBD Expo 2017.

Baca Selengkapnya

Samsung Minta Maaf di RUPS, Saham Langsung Turun

26 Maret 2017

Samsung Minta Maaf di RUPS, Saham Langsung Turun

Samsul menyampaikan permohonan maaf kepada pemegang saham terkait skandal korupsi Presiden Direkturnya dan insiden Galaxy Note 7.

Baca Selengkapnya

Sidang E-KTP, Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Dukung KPK  

18 Maret 2017

Sidang E-KTP, Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Dukung KPK  

Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (Sekar PNRI) mendatangi KPK. Kedatangan Sekar PNRI ini untuk mendukung KPK membongkar korupsi e-KTP.

Baca Selengkapnya

300 CEO Akan Hadiri IORA Business Summit 2017  

3 Maret 2017

300 CEO Akan Hadiri IORA Business Summit 2017  

Ketua Umum Kadin, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan IORA Business Summit (IBS) akan dihadiri lebih dari 300 CEO.

Baca Selengkapnya

Tambah Kepemilikan, Saham Peruri Jadi 48 Persen di Securink

5 Februari 2017

Tambah Kepemilikan, Saham Peruri Jadi 48 Persen di Securink

PT Peruri menambah porsi kepemilikan sahamnya di perusahaan terafiliasi PT Peruri Sicpa Securink.

Baca Selengkapnya