Serapan Proyek Infrastruktur Kalimantan Baru 60 Persen  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 3 November 2015 16:55 WIB

ANTARA/Jessica Wuysang

TEMPO.CO, Banjarmasin - Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional VII Kalimantan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bastian Sihombing, mengatakan serapan anggaran infrastruktur di Pulau Kalimantan hingga Oktober, baru terealisasi 60 persen dari alokasi APBN 2015 sebesar Rp 8,3 triliun. Minimnya serapan diakibatkan banyaknya kontrak proyek infrastruktur yang belum ia bayar.

Namun, Bastian menargetkan serapan anggaran infrastruktur di Kalimantan sepanjang tahun ini akan menyentuh 98 persen. “Ada beberapa (proyek) yang belum kami bayar. Begitu terbayar, biasanya serapannya (anggaran infrastruktur) naik. Proyek pemerintah yang dikontrak secara multi years, kami berkomitmen menyelesaikan,” kata Bastian Sihombing usai meneken nota kerja sama dengan PT Wijaya Karya (Persero), Selasa, 3 November 2015.

Dana Rp 8,3 triliun itu, kata Bastian, diprioritaskan untuk berbagai macam program infrastruktur, seperti pembangunan jembatan, jalan Trans Kalimantan, jalan perbatasan, jalan tol, dan perawatan jalan dengan total panjang 6.300 kilometer. Pada APBN 2016, Bastian melanjutkan, anggaran proyek infrastruktur di Kalimantan diproyeksikan naik 20 persen. “Karena panjang jalan (infrastruktur) bertambah menjadi 7.600 kilometer,” ujarnya.

Direktur Pembangunan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Gani Ghazaly, mengatakan pembangunan infrastruktur di luar Jawa memang lebih digencarkan, salah satunya di Kalimantan. Menurut dia, pembangunan dan perawatan infrastruktur berfungsi melayani jasa pergerakan barang dan jasa di daerah. “Kesiapan infrastruktur juga mendukung upaya pertumbuhan ekonomi dan daya saing di tingkat regional dan nasional,” ucap Gani.

Khusus di Kalimantan Selatan, Gani berharap pengembangan infrastruktur lebih digencarkan. Ia mendorong pemerintah daerah, baik tingkat I dan II, berpartisipasi untuk memperkuat jaringan infrastruktur melalui sharing pendanaan.

Pemerintah akhirnya menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) untuk pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Trisakti (Pelabuhan Trisakti-Liang Anggang) dengan nilai kontrak Rp 394 miliar. Proyek multi years itu sepanjang 13 kilometer dengan tempo pengerjaan tiga tahun, dihitung sejak 2 November 2015.

Menurut dia, pembangunan jalan akses ini sangat mendesak untuk menopang arus lalu lintas logistik dari dan ke Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin. “Ada beberapa proyek yang belum terealisasi tahun lalu maka dilanjutkan tahun ini kontraknya,” ujar Gani.

DIANANTA P. SUMEDI


Berita terkait

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

12 jam lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

21 jam lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

1 hari lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

2 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

5 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

7 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

7 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya