Jokowi Tunda Umumkan Paket Kebijakan Ekonomi Keenam

Reporter

Senin, 2 November 2015 20:17 WIB

Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja sebelum meninggalkan Gedung KPK, Jakarta, 28 September 2015. Pramono mengaku telah empat kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden Joko Widodo mengurungkan niat untuk mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid 6 hari ini. Presiden masih harus mengkaji beberapa poin dari kebijakan itu agar lebih matang.

"Rencananya hari ini oleh Presiden diumunkan, karena ada beberapa poin yang perlu dimatangkan sehingga rencananya ditunda dan akan diumumkan secepatnya," kata Pramono, di Kantor Presiden, Senin, 2 November 2015.

"Tapi waktunya tentunya, karena harus ada penyesuaian dan perhitungan kembali mungkin Rabu atau Kamis akan ada ratas soal tersebut."

Pramono mengatakan rincian poin dalam paket kebijakan ekonomi itu masih disusun secara lebih detil oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Untuk selanjutnya akan kembali dibawa ke rapat terbatas pada pekan ini.

Namun, Pramono mengatakan untuk mengumumkan paket kebijakan ekonomi itu dipastikan bukan pekan ini. "Belum pasti pekan ini. Nanti masih menunggu disusun lebih detil."

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berencana mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid ke 6 hari ini. Pengumuman itu dilakukan setelah Jokowi dan seluruh menteri Kabinet Kerja melalukan rapat paripurna di Kantor Presiden.

Dalam rapat kabinet paripurna itu, ada beberapa hal yang dihasilkan. Di antaranya adalah Jokowi meminta percepat serapan anggaraan pendapatan dan belanja negara 2015 serta mempercepat implementasi APBN 2016. Serta persiapan pelaksanaan pilkada serentak yang akan berlangsung pada 5 Desember 2015.

Pramono juga mengatakan dalam rapat tadi, Jokowi meminta semua jenis peraturan menteri dibahas lintas kementerian. Mekanismenya adalah setiap menteri harus melaporkan beleid peraturan menteri (Permen) kepada Presiden melalui Sekretariat Kabinet.

"Terutama bagi Permen yang mempunyai dampak pengaruh yang besar bagi maysarakat. Termasuk surat edaran," kata Pramono.

"Itu kenapa harus dilakukan, agar terang karena semangat Presiden melakukan deregulasi reform structure supaya tidak muncul aturan turunan baru yang akan menjadi beban bagi masyarakat."

Jokowi, kata Pramono, mempersilakan kepada para menteri untuk berbeda pandangan terkait suatu kebijakan yang akan disusun dalam peraturan presiden, instruksi presiden dan aturan lain. "Bukan hanya menteri, pejabat setingkat menteri diberikan kebebasan untuk berbeda pandangan sebelum Presiden memutuskan berupa Perpres, Inpres atau Kepres dan sebagainya.

Perbedaan itu kata Pramono diberikan ruang tetapi begitu sudah menjadi keputusan Perpres Inpres dan Kepres, maka harus tunduk dan tidak berpolemik.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya polemik terhadap suatu kebijakan yang telah diteken dalam bentuk aturan resmi.

Pramono mengatakan kelonggaran beda pandangan ini dibuat lantaran untuk menyikapi fenomena kasus beda pandangan menteri yang selama ini terjadi. Namun dia enggan menjelaskan kasus mana yang menjadi fokus Presiden.

REZA ADITYA

Berita terkait

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

13 hari lalu

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

Pramono Anung mengaku senang bekerja sama dengan Pratikno.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Emoh Jawab Soal Kerenggangan Hubungan Jokowi dengan Megawati

30 November 2023

Pramono Anung Emoh Jawab Soal Kerenggangan Hubungan Jokowi dengan Megawati

Pramono Anung enggan berkomentar soal hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang kian renggang.

Baca Selengkapnya

Mensesneg Pastikan Jokowi Tak Akan Lakukan Reshuffle dalam Waktu Dekat

22 November 2023

Mensesneg Pastikan Jokowi Tak Akan Lakukan Reshuffle dalam Waktu Dekat

Mensesneg Pratikno memastikan Presiden Jokowi tidak akan kocok ulang atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Isu Reshuffle Mahfud Md hingga Pramono Anung Hoaks

22 November 2023

Istana Sebut Isu Reshuffle Mahfud Md hingga Pramono Anung Hoaks

Istana membantah isu akan kocok ulang atau reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Bantah Isu Menteri Jokowi Asal PDIP Tarik Diri, Ini Profil 5 Menteri Kader PDIP

25 Oktober 2023

Puan Maharani Bantah Isu Menteri Jokowi Asal PDIP Tarik Diri, Ini Profil 5 Menteri Kader PDIP

Puan Maharani membantah isu kader PDIP yang jadi menteri Jokowi menarik diri. Siapa saja 5 menteri itu?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

24 Oktober 2023

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

Airlangga mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi, Luhut, hingga Erick Thohir Usai Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung

14 September 2023

Komentar Jokowi, Luhut, hingga Erick Thohir Usai Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Komentar Presiden Jokowi, Luhut, hingga Erick Thohir usai mencoba kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tiba di Tanah Air Usai Lawatan Dua Hari ke Cina

29 Juli 2023

Jokowi Tiba di Tanah Air Usai Lawatan Dua Hari ke Cina

Selama di Cina, Jokowi menggelar serangkaian kegiatan mulai dari pertemuan bilateral dengan Xi Jinping, juga pemimpin perusahaan negeri tirai bambu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pembangunan Smelter Amman Mineral Industri Sesuai Target

20 Juni 2023

Jokowi Minta Pembangunan Smelter Amman Mineral Industri Sesuai Target

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pembangunan smelter tembaga milik PT Amman Mineral Industri bisa diselesaikan sesuai target.

Baca Selengkapnya

Istana Minta Kementerian Kelautan Buat Aturan Detail Soal Ekspor Pasir Laut

7 Juni 2023

Istana Minta Kementerian Kelautan Buat Aturan Detail Soal Ekspor Pasir Laut

Jika pasir di muara sungai dikeruk dan hanya disimpan, Pramono menyebut hal itu akan menjadi masalah baru sehingga keran ekspor pasir laut dibuka.

Baca Selengkapnya