Untuk Tiga Tahun, Hanya Timor yang Nasional

Reporter

Editor

Senin, 4 Agustus 2003 09:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:SUDAH bisa jual murah, dilindungi pula pasarnya. Itulah nasib Timor, mobil nasional produksi PT Timor Putra Nasional, milik Hutomo Mandala Putra, putra Presiden Soeharto.

Mula-mula muncul Inpres tentang otomotif, yang menyatakan perlunya diproduksi mobil nasional, lengkap dengan syarat-syaratnya, diumumkan akhir Februari lalu. Ketika itu dinyatakan juga bahwa yang memenuhi syarat memproduksi mobil nasional adalah PT Timor Putra Nasional. yang bekerjasama dengan Kia Motors Corporation itu. (Lihat profil: Kia Motors Corporation, - link ke webpage Kia di Korea) Waktu itu pihak Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) menduga, asal persyaratan dipenuhi, mereka pun bisa menjadi produssen mobil nasional. Artinya, mendapat pembebasan impor komponen, dan juga pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBm) sebagaimana dinikmati oleh si Timor itu. Kini, jelas sudah, dugaan itu salah. Setidaknya untuk tiga tahun ini, sampai tahun 1998, pemerintah, melalui Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tunky Ariwibowo, sudah memutuskan hanya PT Timor yang berhak menjadi pelaksana proyek mobil nasional.

Maka Bimantara, ATPM Hyundai, misalnya, yang sudah berniat mengajukan proposal untuk menjadi produsen mobil nasional, harus menunggu tiga tahun lagi. (Lihat profil: Hyundai Motor Company, - link ke webpage Hyundai di Korea) Demikian pula para anggota Gaikindo yang lain. "Mau bagaimana lagi, sudah telanjur menjadi keputusan. Ya, kita mengambil sikap arif bijaksana sajalah," kata Ketua Gaikindo Herman Latif dalam seminar yang diselenggarakan ISAI (Institut Studi Arus Informasi) di Jakarta, 25 Maret lalu.

Tak berarti para ATPM lalu menyerah. Indomobil, misalnya, ATPM yang antara lain mengageni merek Suzuki, Mazda, dan Volvo, merencanakan membuat mobil mewah sekalian (Rp 100 juta ke atas) atau murah sekalian (Rp 20 juta ke bawah). Itu dikemukakan Direktur Utama Indomobil Soebronto Laras setelah menemui prinsipalnya di Jepang pekan lalu. Itulah cara Indomobil, ATPM yang sebagian besar sahamnya dikuasai oleh Soedono Salim, mengantisipasi pasar setelah si Timor dijual.

Sebetulnya ada satu lagi keistimewaan yang dinikmati si Timor. Yaitu dalam hal audit untuk memeriksa kandungan komponen lokalnya, apakah sudah memenuhi syarat atau belum. Seperti diketahui, disyaratkan di akhir tahun ini si Timor meluncur dengan 20% kandungan komponen lokal. Tahun kedua, 40%, dan tahun ketiga 60%.

Selama ini untuk melaksanakan pemeriksaan atau audit tersebut yang ditugaskan oleh pemerintah adalah PT Sucofindo (Superintending Company of Indonesia), sebuah BUMN yang secara teknis di bawah binaan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Tapi dalam hal audit komponen lokal ini, sumber yang bisa dipercaya mengatakan, PT Timor dibolehkan langsung melaporkannya kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Pertanyaannya kemudian, bagaimana menjaga transparansi pemeriksaan itu.

Advertising
Advertising

Soalnya,industri komponen dan bahan baku komponen untuk memenuhi kebutuhan mobil sedan yang sudah ada, menurut Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Herman Latif, belum siap benar. (Lihat tulisan terkait: Industri Komponen Kita: Piramida yang Masih Lemah) Sinyalemen ini didukung oleh pengamat industri otomotif Soehari Sargo.

Tentu, bisa saja mobil Timor memenuhi 20% komponen lokal itu. Tapi itu memerlukan usaha ekstra: mengajukan tawaran kepada industri komponen sedan dengan harga lebih menarik, atau mendirikan sendiri pabrik komponen sedan. Yang belakangan itu memerlukan waktu, juga modal, yang agak sulit bisa diadakan untuk memenuhi target akhir tahun ini.

Selain daripada itu semua, dari sisi pendapatan pemerintah, mobil Timor juga mengundang pembahasan. Dibebaskannya PPnBM Timor jelas mengurangi penerimaan negara. (Lihat tulisan terkait: Penerimaan Pajak: Mereka-reka Nilai Yang Hilang) Padahal, karena pembebasan itu, kabarnya belakangan ini ATPM-ATPM mobil sedan akan mengajukan pembebasan juga untuk PPnBMnya. Alasannya, kan sama-sama mobil sedan, jadi mestinya ada perlakukan yang sama.

Tapi tampaknya permintaan para ATPM itu sulit dikabulkan. Menurut dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi UI, Sri Mulyani Indrawati, pengamat industri otomotif, "Pembebasan PPnBM jelas bertentangan dengan target penerimaan pemerintah dari pajak yang ditargetkan sangat tinggi untuk APBN 1996-1997." Dan bukankah untuk menolak permintaan para ATPM itu mudah: Timor mendapatkan banyak pembebasan karena itu mobil nasional. Soal mengapa Timor, dan bukan yang lain, itu soal lain. []


(Suwardi)

Berita terkait

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

6 menit lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

17 menit lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

MK Besok Mulai Sidangkan Sengketa Pileg, Ini Agenda Lengkapnya

29 menit lalu

MK Besok Mulai Sidangkan Sengketa Pileg, Ini Agenda Lengkapnya

MK akan kembali menjadi pusat perhatian saat memulai sidang Sengketa Pileg 2024. Besok mulai digelar, berikut adalah agenda lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

36 menit lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

48 menit lalu

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

Kantung mata dapat disebabkan oleh faktor seperti penuaan, genetika, alergi, asap rokok, diet yang buruk, atau konsumsi garam yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

50 menit lalu

Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Akibat dikepung bencana, Kabupaten Garut Jawa Barat, tetapkan status Tanggap Darurat Bencana. Selain gempa bumi 6,2 Magnitudo yang baru terjadi kemarin, daerah ini juga tengah dilanda bencana pergerakan tanah. Tiga warga diantaranya tertimbun longsor dan 48 Kepala Keluarga mengungsi.

Baca Selengkapnya

Ricky Soebagdja Minta Tim Bulu Tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Tak Lengah Hadapi Laga Kedua

51 menit lalu

Ricky Soebagdja Minta Tim Bulu Tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Tak Lengah Hadapi Laga Kedua

Ricky Soebagdja mengingatkan para pemain tidak lengah pada laga Piala Thomas dan Piala Uber 2024. Tim putra hadapi Thailand, tim putri hadapi Uganda.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

56 menit lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

1 jam lalu

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya