Jokowi Mau Gabung TPP, Kemendag: Prosesnya Lama dan Sulit

Reporter

Rabu, 28 Oktober 2015 16:43 WIB

Ekspresi Presiden Joko Widodo, saat mendengarkan Presiden Barack Obama menyampaikan komentar pada wartawan usai melakukan pertemuan di Gedung Putih, 27 Oktober 2015. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kerja Sama APEC dan Organisasi Internasional lainnya pada Kementerian Perdagangan, Deny Wachyudi Kurnia, menyatakan bahwa kalaupun jadi dilakukan, masuknya Indonesia ke Trans Pacific Partnership (TPP) perlu waktu lama. Banyak perhitungan harus dilakukan. Banyak pula peraturan harus diubah.

“Prosesnya masih panjang. Harus ada proses negosiasi syarat dan ketentuannya,” ujar Deny, Rabu 28 Oktober 2015. Deny menyatakan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perdagangan telah meneliti soal apa saja untung rugi bergabungnya Indonesia ke TPP.

Selain itu, bergabung dengan TPP berarti Indonesia perlu bernegosiasi dengan semua negara anggota dan mengadopsi seluruh kerangka kerjasama TPP yang telah disepakati. “Nah jika aturan main di sini belum sesuai, maka Indonesia yang harus melakukan penyesuaian,” ujarnya.

Yang pasti, menurut Deny, TPP memang menawarkan akses pasar yang lebih luas bagi negara anggotanya. Jika Indonesia bergabung, misalnya, maka bea masuk produk tekstil dan alas kaki di Amerika Serikat dan negara anggota TPP lain, yang notabene merupakan pasar utama Indonesia, akan dihapuskan.

Tapi di sisi lain, beberapa penyesuaian regulasi juga perlu dilakukan di dalam negeri. Misalnya untuk mebuka pintu bagi investasi di sektor-sektor yang selama ini terlarang atau mengurangi hak-hak eksklusif BUMN. Selain itu juga ada syarat menyesuaikan peraturan ketenagakerjaan sesuai standar ILO dan untuk meningkatkan posisi pemilik hak kekayaan intelektual.

Menurut Deny, meski untuk jangka panjang bisa jadi menguntungkan, pembukaan daftar negatif investasi dan pengurangan hak eksklusif bagi BUMN itu bakal jadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Apalagi, semua perubahan harus minta persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

Sebelumnya, ketika bertemu Presiden Barack Obama, Presiden Joko Widodo telah mengatakan ketertarikan untuk bergabung dengan TPP. “Indonesia berniat bergabung dalam TPP,” demikian pernyataan Jokowi di Gedung Putih, Washington, Senin 26 Oktober 2015 siang waktu setempat atau Selasa dini hari waktu Indonesia. Dalam keterangan pers yang diberikan bersama Presiden Amerika Serikat Barack Obama itu, Jokowi tidak mengelaborasi pernyataannya.


PINGIT ARIA

Berita terkait

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

50 menit lalu

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

Prabowo juga mengatakan dia dan Jokowi punya komitmen yang sama membawa perbaikan khususnya bagi masyarakat miskin.

Baca Selengkapnya

Soal Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati, Gerindra Sebut Tak Ada Masalah dengan PDIP

50 menit lalu

Soal Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati, Gerindra Sebut Tak Ada Masalah dengan PDIP

Sekjen Gerindra menyebutkan PDIP dalam banyak kesempatan menyatakan tidak punya masalah dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Blusukan ke Rumah Sakit hingga Pasar

1 jam lalu

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Blusukan ke Rumah Sakit hingga Pasar

Presiden Jokowi akan blusukan ke sejumlah titik seperti rumah sakit hingga pasar dalam hari kedua kunjungan ke Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

2 jam lalu

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

15 tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional, antara lain Proklamator Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said, hingga AK Gani.

Baca Selengkapnya

Saat Jokowi Sapa Warga, Bagi Kaos, hingga Makan Nasi Goreng di Kendari

2 jam lalu

Saat Jokowi Sapa Warga, Bagi Kaos, hingga Makan Nasi Goreng di Kendari

Kehadiran Jokowi ke mall The Park, Kendari, disebut mengejutkan banyak pengunjung yang sedang menikmati waktu mereka di pusat perbelanjaan.

Baca Selengkapnya

ICW NIlai Komposisi Pansel KPK Rawan Konflik Kepentingan

3 jam lalu

ICW NIlai Komposisi Pansel KPK Rawan Konflik Kepentingan

ICW mengatakan Presiden Jokowi harus memastikan para anggota Pansel KPK nantinya tak memiliki konflik kepentingan dan intervensi keputusan.

Baca Selengkapnya

Orang-orang Dekat Jokowi di Bursa Pilkada 2024

3 jam lalu

Orang-orang Dekat Jokowi di Bursa Pilkada 2024

Beberapa nama yang ada di lingkaran Presiden Jokowi bakal memeriahkan Pilkada 2024 dari Bobby Nasution hingga Tim Asisten Pribadi Iriana.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

18 jam lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

18 jam lalu

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.

Baca Selengkapnya

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

19 jam lalu

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.

Baca Selengkapnya