BI Bali Panen 10,07 Hektare Padi Organik di Tampaksiring  

Reporter

Selasa, 27 Oktober 2015 17:37 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali melakukan panen perdana padi organik yang ditanam di demonstrasi plot (demplot) 10,07 hektare di Subak Pulagan, Tampaksiring.

Kepala Perwakilan BI Bali Dewi Setyowati mengharapkan keberhasilan panen tersebut akan menjadi contoh bagi subak lain di wilayah Bali untuk segera menanam padi menggunakan metode organik.

“Kami menginisiasi penggunaan kembali pupuk organik dan secara berangsur mengurangi penggunaan pupuk kimia karena, jika terus-menerus dilakukan, dapat menurunkan kualitas tanah dan berakibat menurunnya produktivitas,” ujarnya di Gianyar, Selasa, 27 Oktober 2015.

Padi organik yang dipanen perdana tersebut menghasilkan produksi mencapai 8-9 ton gabah per hektare. Jumlah tersebut jauh melebihi hasil sebelumnya, saat mana petani hanya menghasilkan sekitar 5 ton gabah per hektare dengan metode penanaman konvensional dan pupuk kimia.

Metode penanaman padi di subak itu menggunakan SRI (system of rice intensification) dan tanam jajar legowo yang telah memberikan hasil memuaskan di beberapa daerah di Indonesia. Menurutnya, metode ini memiliki keunggulan utama, yakni penghematan air 20-30 persen. Selain itu, benih yang dibutuhkan pun hanya 5-7 kilogram per hektare, jauh lebih hemat dari metode konvensional, 50 kilogram per hektare.

Metode SRI hanya memerlukan satu batang benih per lubang, sedangkan metode konvensional paling sedikit 10 batang per lubang tanam. Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil pengamatan pada Agustus 2015, padi yang ditanam memiliki tinggi rata-rata 88 sentimeter dengan jumlah anakan mencapai 35 batang dan butir sebanyak 125 di tiap malainya.

Kepala Kelompok Tani, Ternak, dan Ikan Pulagan Sang Nyoman Astika menyatakan sebagian anggota subak, yang sebelumnya enggan mengadopsi sistem tersebut, menyatakan menyesal. Sebagai gambaran, dari total anggota Kelompok Tani, Ternak, dan Ikan Pulagan sebanyak 158 orang dengan total luas lahan mencapai 103 hektare, saat ini baru 48 orang petani yang bergabung.

Diakui, metode yang mereka adopsi saat ini akan berdampak terhadap kesejahteraan karena omset pendapatan meningkat. Ditambah lagi, kelompok ini sudah kuat secara organisasi dan kompeten mendirikan kelompok lembaga keuangan masyarakat dengan modal saham Rp 8 juta. Keuntungan lain yang diperoleh kelompok ini adalah munculnya salah seorang petani pakar yang berhasil menciptakan dekomposer microbacter sendiri.

“Sekarang anggota yang belum ikut karena dulu merasa tanahnya sulit kalau organik dan takut tanaman mati, begitu mengerti, mereka akan ikut gabung,” tuturnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

20 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

5 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya