Batik Kudus Disarankan Kembali Menggunakan Pewarna Alami

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 26 Oktober 2015 23:07 WIB

Seorang peragawati membawakan busana rancangan Denny Wirawan di acara pesona Batik Kudus, di Jakarta, 3 September 2015. Pagelaran busana tersebut ditampilkan dalam panggung show bernuansa `Pasar Malam`. IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai upaya menjaga tradisi, pengusaha sekaligus pecinta batik berharap Batik Kudus nantinya akan kembali menggunakan pewarna alami ketimbang buatan.

"Suatu saat Batik Kudus bisa kembali menggunakn warna alam, untuk pelestarian. Tanpa campuran bahan kimia sama sekali," ungkap Pemilik Galeri Batik Jawa, Nita Kenzo, di Jakarta, Senin, 26 Oktober 2015.

Nita mengatakan, salah satu bahan pewarna alami yang dulu populer digunakan ialah tanaman indigo atau tarum. Tanaman ini, kata dia, menghasilkan warna biru, yang merupakan salah satu warna khas Batik Kudus.

Selain itu, kayu-kayu pohon seperti mahoni juga populer digunakan pembatik sebagai pewarna alami.

Hanya saja, lanjut Nita, semenjak terjadinya Revolusi Industri, pembuatan batik tak lagi menggunakan bahan-bahan alami, melainkan pewarna buatan. Kondisi inilah yang menjadikan tanaman indigo tak lagi dilirik, sehingga budidayanya pun terhenti.

"Kalau dulu seakan tanaman indigo menutupi seluruh nusantara. Tetapi sekarang-sekarang ini tidak lagi dibudidayakan. Kalaupun ada, tanaman itu tumbuh liar saja," kata Nita.

Inilah, lanjut dia, yang menjadi hambatan bagi pembatik untuk kembali ke tradisi, yakni menggunakan pewarna alami dalam batik hasil karyanya.

"Kami kekurangan bahan baku. Kapasitas produksi terkendala bahan baku, bahan baku harus tersedia," tutur Nita. "Oleh karenanya mulai tahun 2006, kami mulau membudidayakan kembali tanaman indigo di lingkungan kami, seputar Yogyakarta," tambah dia.

ANTARA

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

15 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

16 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

19 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

44 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

46 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

6 Maret 2024

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya