Aturan Longgar, Pencairan Jaminan Hari Tua Tembus Rp 11 T

Reporter

Jumat, 23 Oktober 2015 19:38 WIB

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah), Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris (kanan), Direktur Utama Pt. Jasuindo Tiga Perkasa Allan Wibisono (kiri) meninjau percetakan Kartu 'Sakti' di PT Jasuindo Tiga Perkasa, Sidoarjo, Jawa Timur, 14 Oktober 2015. ANTARA/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Herdy Trisanto mengatakan pencairan dana Jaminan Hari Tua (JHT) peserta sudah menembus Rp 11,1 triliun. “Cukup tinggi, sampai dengan September 2015 itu secara nasional,” kata dia di Bandung, Jumat, 23 Oktober 2015.

Herdy mengatakan, lonjakan pencairan dana JHT tersebut akibat aturan berubah. “Saat ini, JHT bisa diambil setiap saat kalau yang bersangkutan berhenti, mengundurkan diri, mungkin juga karena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan lain sebagainya, dia bisa mengambil setiap saat,” kata dia.

Dia mengklaim tingginya pencairan JHT itu masih relatif aman. “Dana yang keluar masih lebih kecil daripada yang masuk, kan ada peserta yang nyetor. Rasionya belum melewati angka 100 persen. Belum lagi ada dana yang kami kelola dengan melakukan investasi, mengembangkan itu, nambah lagi dananya. Enggak masalah dari segi itu,” kata Herdy. Dalam setahun, BPJS Ketenagakerjaan menerima iuraan peserta menembus Rp 34 triliun.

Herdy mengatakan beragam alasan pengambilan dana JHT tersebut. “Yang paling banyak itu karena berhenti kerja, itu bisa disebakan PHK, mengundurkan diri, bisa pensiun. Itu mencapai 40 persen, cukup tinggi,” kata dia.

Menurut Herdy, kisaran dana JHT yang dicairkan beragam, bergantung dari lama waktu pekerja tersebut. “Namanya JHT itu dia menabung, ketika diambil itu beserta hasil pengembangannya. Kalau besarannya itu rata-rata buat pekerja di Indonesia sektiar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta,” kata dia.

Dia tidak yakin, tingginya angka pencairan JHT berkorelasi dengan pelambatan ekonomi yang diduga menjadi sebab perusahaan banyak mengurangi pekerjanya. “Kalau soal signifikannya, saya kira masih belum. Tapi yang jelas, memang namanya kebutuhan diambil,” kata Herdy.

Sebaliknya, program pensiun yang merupakan program BPJS Ketenagakerjaan terbaru, yang diluncurkan Juli 2015 lalu, sudah melampaui target. “Program jaminan pensiun targetnya cuma Rp 600 miliar, yang diterima sudah Rp 700 miliar,” kata Herdy.

Herdy mengatakan, kolekan dana jaminan pensiun Rp 700 miliar itu sudah catatan September 2015. “Masih ada bulan Oktober, November, dan Desember. Saya kira bisa sampai di atas Rp 1 triliun,” kata dia.

Menurut Herdy, awalnya sejak diluncurkan Juli lalu, perkiraan dana yang terkumpul dari peserta yang mendaftar program pensiun hanya mencapai Rp 400 miliar. “Ternyata sudah masuk dana Rp 700 miliar. Jumlah pesertanya hampir 4 juta orang. Luar biasa,” kata dia.

Herdy mengatakan, persentase peserta yang mengikuti program pensiun baru 15 persen dibandingkan seluruh peserta BPJS Ketenagakerjaan. Mayoritas yang mendaftarkan pekerjanya mengikuti program itu justru perusahaan skala menengah ke bawah. “Kita berharap perusahaan di level atas ikut juga. Karena perusahaan di level atas sebetulnya sudah punya dana pensiun sendiri, tapi wajib juga menyertakan pekerjanya di kita. Kalau dia punya kelebihan iurannya, baru bisa ikut program pensiun yang lain,” kata dia.

Berbeda dengan dana JHT, program pensiun baru bisa dicairkan setelah 15 tahun. Iurannya dihitung tiga persen dari upah pekerja. “Kalau sudah 15 tahun menjadi peserta, dia bisa menerima pensiun setiap bulan. Kalau meninggal atau alasan apapun di bawah 15 tahun, bisa menerima uangnya sekaligus, sama seperti JHT. Minimal harus 15 tahun karena dia akan menerima 45 persen rata-rata upahnya,” kata Herdy.




AHMAD FIKRI


Berita terkait

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

4 jam lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

8 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

8 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

16 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

26 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

31 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

36 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

11 Maret 2024

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya