TEMPO.CO, Jakarta - Publik bertanya-tanya sebenarnya pelanggan atau kelompok masyarakat seperti apa yang layak mendapatkan subsidi listrik dari pemerintah.
Manajer SDM dan Umum PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Dwi Suryo Abdullah menjelaskan parameter yang digunakan perusahaan negara itu dalam menetapkan pelanggannya layak menerima subsidi atau tidak.
“Sebagaimana data yang kami miliki saat ini jumlah pelanggan dengan daya listrik 450 VA dan 900 VA di Riau ada sebanyak 749.007 pelanggan, sementara yang layak subsidi berdasarkan data TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) hanya 257.602 pelanggan,” katanya, Jumat, 23 Oktober 2015.
Selain data TNP2K, PLN, kata Dwi, juga memiliki indikator dalam menilai pelanggan dua kategori daya itu apakah layak menerima subsidi pemerintah atau tidak.
Beberapa kategori dasar itu di antaranya adalah untuk daya 450 VA, rata-rata daya yang digunakan setiap bulan oleh pelanggan tidak lebih dari 86 kWh per bulan, sedangkan untuk daya 900 VA rata-rata daya per bulan sebesar 124 kWh.
Dari penggunaan rata-rata daya per bulan itu kata Dwi, pelanggan subsidi biasanya hanya memakai listrik untuk kebutuhan dasar seperti penerangan rumah, televisi serta memasak nasi menggunakan rice cooker.
Menghitung Daya Harian
Publik bertanya-tanya sebenarnya pelanggan atau kelompok masyarakat seperti apa yang layak mendapatkan subsidi listrik dari pemerintah?
Bila dalam satu rumah ada tiga titik lampu dengan daya 40 watt dan menyala sekitar sepuluh jam, energi listrik yang dipakai setiap harinya mencapai 1,2 kWh. Sementara itu untuk televisi dengan daya seratus watt dan menyala enam jam, daya listrik terpakai sebanyak 0,6 kWh.
Lalu untuk memasak dan memanaskan nasi dengan rice cooker berdaya 250 watt, akan menghabiskan daya listrik sebanyak 0,88 kWh.
“Total penggunaan daya harian listriknya sebesar 2,68 kWh dan bila dihitung sebulan mencapai 80,4 kWh. Pelanggan seperti inilah yang layak menerima subsidi karena memang menggunakan listrik untuk kebutuhan dasar akibat masuk kategori keluarga tidak mampu,” katanya.
Dihitung dari Jumlah Lampu
Sebenarnya pelanggan atau kelompok masyarakat seperti apa yang layak mendapatkan subsidi listrik dari pemerintah?
Selain itu biasanya dalam rumah dari keluarga tidak mampu itu hanya ada tiga saklar lampu dan satu stop kontak listrik, bila sudah melebihi ketentuan itu tentu rumah tersebut masuk pada kategori keluarga mampu.
Pelanggan yang tidak memenuhi syarat indikator di ataslah yang akan didorong PLN agar segera berpindah ke daya listrik yang lebih besar seperti 1.300 VA dengan tarif listrik nonsubsidi.
“Mengapa demikian? Karena kalau penggunaannya sudah lebih dari rerata per bulan yang kami hitung itu, tentu keluarganya mampu dan seharusnya dia bayar sesuai tarif nonsubsidi,” katanya.
Adapun PLN WRKR akan segera menerapkan aturan subsidi tepat guna ini pada awal 2016. Bagi masyarakat di Riau dan Kepulauan Riau yang masih menjadi pelanggan 450 VA dan 900 VA dengan kategori mampu diharapkan mendaftarkan diri untuk pindah daya ke 1.300 VA tanpa dibebankan biaya apa pun.
BISNIS
Berita terkait
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
10 hari lalu
Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.
Baca SelengkapnyaTersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik
10 hari lalu
Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik
Baca SelengkapnyaPLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!
13 hari lalu
PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata
19 hari lalu
PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024
26 hari lalu
PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.
Baca SelengkapnyaPLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik
26 hari lalu
Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.
Baca SelengkapnyaPLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027
26 hari lalu
Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.
Baca SelengkapnyaPLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku
26 hari lalu
Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.
Baca SelengkapnyaIni 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama
28 hari lalu
Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan
30 hari lalu
Bandara Soekarno-Hatta melakukan serangkaian pengujian kehandalan jaringan kelistrikan dan sistem cadangan di Terminal 1, 2, dan 3.
Baca Selengkapnya