Ini Instruksi Presiden ke Seratus Direktur Utama BUMN  

Reporter

Rabu, 21 Oktober 2015 20:39 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan hormat saat melantik sembilan anggota Komisi Kejaksaan Republik Indonesia periode 2015-2019 di Istana Merdeka, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 6 Agustus 2015. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 9 anggota Komisi Kejaksaan periode 2015-2019 dari unsur masyarakat dan pemerintah di Istana Negara. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menggelar rapat kerja pemerintah tahun 2015 dengan lebih dari seratus direktur utama badan usaha milik negara. Pemerintah, kata Jokowi, memang mengarahkan tugas dan fungsi BUMN untuk mendapatkan keuntungan, tapi juga berperan aktif menghasilkan multiplier efek bagi agenda-agenda perubahan pembangunan.

"Men-trigger pembangunan supaya ngebut dan cepat. Saya akan mulai karena dolar sudah agak mereda. Saya akan pantau satu per satu BUMN kita. Saya sudah punya angka-angkanya yang paling baik, yang merugi," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu, 21 Oktober 2015.

Pada pertemuan sebelumnya, Jokowi meminta persiapan merger BUMN yang akan memperkuat badan usaha tersebut. "Karena memang kalau kita lihat Temasek atau Khasanah itu sangat cepat melesat karena holdingisasi-nya benar. Saya ingin agar BUMN-BUMN kita menjadi besar entah lewat evaluasi aset dan lain-lain," ujar Jokowi.

Jokowi ingin BUMN menjadi perusahaan besar, lincah, dan kuat agar menjadi sebuah sistem yang tidak bekerja sendiri-sendiri. "Seperti Pelindo itu seharusnya sudah mulai mengarah ke sana, Pelindo 1, 2, 3, 4 dalam sebuah sistem logistik nasional yang betul-betul menjadikan barang kita murah, transportasi murah, distribusi logistik murah," tutur Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi juga ingin PT Perkebunan Nusantara (PTPN) melakukan sinergi dengan memulai pengembangan kerja sama operasi, aliansi, dan konglomerasi antar-BUMN. Dengan demikian, sinergi itu dapat menggerakkan pembangunan nasional dan daerah. Jokowi sudah memerintahkan Menteri BUMN untuk memaparkan gambaran roadmap badan usaha.

BUMN, kata Jokowi, juga sudah mulai terbuka dan siap joint venture. "Teknisnya saya serahkan, tapi harus ada kalkulasi dan hitung-hitungan. Beberapa sudah mulai dan kelihatannya itu memberikan kontribusi yang baik kepada negara. Saya lihat yang berani join langsung kelihatan besar, managing-nya lebih baik," ucapnya. Jokowi memperkirakan banyak sekali keinginan investasi ke luar untuk joint venture.

Jokowi mengatakan negara-negara lain telah menggunakan BUMN untuk menjadi penggerak ekonomi. "Kenapa kita tidak? Saya sudah perintah kepada Menteri BUMN, kira-kira direktur utamanya, direkturnya, manajemennya enggak bisa mengikuti arah ini, ya, sudah cepat ganti. Karena saya ingin BUMN kita berpikir besar, menjadi pemain global."

Jokowi menuturkan banyak BUMN yang sudah masuk bisnis global seperti perbankan, semen, dan konstruksi.

ALI HIDAYAT


Berita terkait

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

22 menit lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

52 menit lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

1 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

2 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

4 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

5 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

5 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya