Pengusaha Korea Selatan Bakal Garap Sampah Solo

Reporter

Rabu, 7 Oktober 2015 23:02 WIB

Ilustrasi sampah. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Investor asal Korea Selatan kini menawarkan kerja sama dalam pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo,Mojosongo, Solo, Jawa Tengah tanpa tipping fee.

Investor asal Korea Selatan ini akan mengolah sampah TPA menjadi sumber energi pembangkit listrik dengan menggunakan teknologi modern, kata Direktur PT Siram Riak Energi selaku mitra investor Korea Selatan, Sri Suhartiningsih, kepada wartawan, di Solo, Rabu (7 Oktober 2015).

Ia mengatakna rencana kerja sama pengelolaan sampah masih dalam tahap penjajakan. Pihaknya baru sebatas menjalin komunikasi dengan wali kota. "Kami bermitra dengan investor Korea Selatan dalam mengelola sampah,".

Investor tersebut mengklaim sejauh ini sudah berpengalaman puluhan tahun dalam menangani pengolahan sampah di Korea Selatan. Ia akan menawarkan kerja sama pengelolaan sampah untuk diolah menjadi sumbrer energi listrik dan pupuk.

"Ya menurut hitungan ada 100 ton sampah mampu menghasilkan energi listrik sebesar 5,8 megawatt. Kalau proyek ini terwujud, ini pertama kalinya kami bekerjasama dengan pemerintah daerah di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan selain menjadi sumber energi, sampah TPA juga akan diolah menjadi pupuk. Saat ini pihaknya tengah mengkaji lebih lanjut ihwal sampah di TPA.

Dikatakan kajian ini untuk mengklasifikasi jenis sampah di TPA Putri Cempo. Penelitian tersebut dibutuhkan untuk menyusun studi kelayakan sebelum meneken kerja sama. Ditanya berapa dana investasi yang dibutuhkan, ia belum bisa memperkirakannya. Hal ini tergantung dengan hasil studi kelayakan sampah TPA.

"Ya untuk proses pengolahan sampah akan menggunakan insenerator dengan teknologi asal Korea Selatan," katanya.

Ia menilai dalam kerja sama nanti pemerintah tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran untuk menanganan sampah. Kerja sama yang ditawarkan yakni tidak akan mengutip komisi apapun.



Artinya tidak ada biaya yang harus dikeluarkan pemerintah kepada pengelola sampah, karena pihaknya yakin sudah bisa mendapat keuntungan meski tanpa tipping fee.

Penjabat (Pj) Wali Kota Surakarta Budi Suharto mengatakan selama ini lelang pengelolaan sampah TPA Putri Cempo terganjal aturan pemberian komisi.


Upaya mencari investor pun dalam pengelolaan sampah yang sudah berjalan empat tahun tak membuahkan hasil. Penyebabnya, kebanyakan investor meminta agar pemerintah memberikan kompensasi atas pengelolaan sampah yang dilakukan.


ANTARA

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

4 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

4 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

4 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya