Kasus Perbudakan Benjina, Pemeriksaan Saksi ABK Myanmar Terkendala Dana  

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 04:14 WIB

Sejumlah mantan budak nelayan asal Myanmar melakukan pengecekan namanya pada petugas saat berada di tempat transit di Yangon, Myanmar, 6 September 2015. Para nelayan asing ini sebelumnya bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) pada perusahaan perikanan di Benjina,. AP/Robin McDowell

TEMPO.CO , Jakarta: Proses hukum kasus perdagangan manusia yang dilakukan oleh PT Pusaka Benjina Resources telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Dobo Kabupaten Kepulauan Aru Maluku dan akan dijadwalkan pemeriksaan saksi.

Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Abdul Haris Semendawai mengatakan pihaknya siap memberikan jaminan perlindungan kepada saksi kunci anak buah kapal asal Myanmar. "Sudah ada permintaan dari Kejaksaan dan Kepolisian agar korban mendapat perlindungan saat memberikan kesaksian, tapi belum dipastikan jadwalnya kapan," ujar Abdul kepada Tempo, Senin, 5 Oktober 2015.

Saat ini kasus perdagangan manusia yang menyeret PT Benjina telah masuk P21 (berkas sudah lengkap). Kasus tersebut ditangani Polres Aru dan semua barang bukti serta tersangka telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Dobo. Abdul mengungkapkan instansinya telah berkoordinasi dengan otoritas berwenangan di Myanmar ihwal saksi-saksi yang bakal diterbangkan dari Myanmar ke Indonesia.

Namun, menurut Abdul, meski pemerintah Myanmar mendukung upaya untuk mengusut kasus ini, hingga kini belum disepakati siapa pihak yang bakal membiayai akomodasi saksi-saksi tersebut. Dia berharap pemerintah Myanmar atau pun Indonesia bisa memfasilitasi biaya penerbangan agar proses hukum tidak terhambat.

"Anggaran biaya dari Myanmar ke Indonesia saja kendalanya. Sampai sekarang kami masih bertanya-tanya juga siapa yang bakal membiayai karena kalau anggaran kami terbatas," ujar Abdul.

LPSK, ujar Abdul, hanya menyediakan fasilitas seperti tempat menginap, pendampingan serta perlindungan kepada saksi. "Selama mereka (saksi) berada di wilayah indonesia untuk memberikan kesaksian."

Sebelumnya, ratusan anak buah kapal Benjina telah dipulangkan ke negara asal oleh Organisasi Internasional untuk Migran (IOM). Tercatat 659 ABK dipulangkan ke negara masing-masing dari Pulau Benjina, Kepulauan Aru, Maluku. Mereka adalah korban perdagangan manusia serta perbudakan yang dilakukan PT Benjina.

Wakil Ketua Tim Satuan Tugas Anti Ilegal Fishing Yunus Husen mengatakan perusahaan PMA asal Thailand itu telah melakukan pelanggaran paling mendasar. "Perbudakan telah melanggar hak asasi manusia, "ujar dia.

Yunus menjelaskan, ikan-ikan yang diperoleh Benjina juga didapatkan melalui praktik illegal fishing. Sebab, tidak disertai dengan dokumen surat izin penangkapan ikan serta memalsukan dokumen identitas awak kapal.

DEVY ERNIS


Baca juga:
Omar Dani: CIA Terlibat G30S 1965 dan Soeharto yang Dipakai

Kisah Salim Kancil Disika, Disetrum, TakTewas: Inilah 3 Keanehan

Berita terkait

Lima Komisioner KPU Kepulauan Aru Tersangka Korupsi, Bawaslu: Pemilu Bisa Terganggu

21 Januari 2024

Lima Komisioner KPU Kepulauan Aru Tersangka Korupsi, Bawaslu: Pemilu Bisa Terganggu

Bawaslu merespons ada gangguan kelancaran pemilihan umum di Kepulauan Aru, Maluku, setelah lima komisioner KPU ditangkap atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Harapan Nelayan Perempuan di Kepulauan Aru Dapat Pengakuan dan Perlindungan

18 Oktober 2022

Harapan Nelayan Perempuan di Kepulauan Aru Dapat Pengakuan dan Perlindungan

Nelayan perempuan di Kepuluan Aru mencantumkan profesi di KTP ibu rumah tangga. Padahal jika di KTP ditulis nelayan, bisa membawa manfaat perlindungan

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Yos Sudarso Dobo Menanti Kerja Sama dengan Pelindo

15 September 2022

Pelabuhan Yos Sudarso Dobo Menanti Kerja Sama dengan Pelindo

Pelabuhan Yos Sudarso Dobo kondisinya sudah sempit. Upaya memperluas masih terkendala biaya dan izin lingkuan.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini 5,2 dan 5,7 M Beruntun Getarkan Kepulauan Aru

31 Januari 2021

Gempa Terkini 5,2 dan 5,7 M Beruntun Getarkan Kepulauan Aru

BMKG mencatat dua gempa terkini terjadi di Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Minggu petang ini.

Baca Selengkapnya

Dokter Internship Asal Aceh Meninggal di Pedalaman Maluku  

16 Desember 2015

Dokter Internship Asal Aceh Meninggal di Pedalaman Maluku  

Dokter Afriandi asal Aceh mengalami demam dan dehidrasi sebelum akhirnya meninggal di pedalaman Maluku.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Program Internship Dokter Andra? Ini Penjelasannya

14 November 2015

Apa Itu Program Internship Dokter Andra? Ini Penjelasannya

Dionisius Giri Samudra, atau biasa dipanggil Andra, yang meninggal saat menjalankan tugasnya sebagai dokter internship di Aru.

Baca Selengkapnya

IDI Kritisi Proses Evakuasi Dokter Andra dari Aru

13 November 2015

IDI Kritisi Proses Evakuasi Dokter Andra dari Aru

Sekretaris Jenderal IDI Daeng Muhammad Faqih meminta pemerintah menyiapkan fasilitas evakuasi agar kasus dokter Andra tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Begini Kronologi Evakuasi Dokter Muda Andra dari Dobo  

13 November 2015

Begini Kronologi Evakuasi Dokter Muda Andra dari Dobo  

Dokter muda Andra meninggal ketika menunggu proses evakuasi. Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah menyiapkan pesawat untuk mengangkut Andra.

Baca Selengkapnya

Dokter Muda Andra Dianugerahi Ksatria Bakti Husada  

13 November 2015

Dokter Muda Andra Dianugerahi Ksatria Bakti Husada  

Kementerian Kesehatan menganugerahkan penghargaan Ksatria Bakti Husada atas jasa dokter muda Andra melayani pasien di daerah pedalaman di Dobo, Aru.

Baca Selengkapnya

Demi Pasien, Meski Sakit Dokter Andra Berangkat ke Pulau Aru

12 November 2015

Demi Pasien, Meski Sakit Dokter Andra Berangkat ke Pulau Aru

"Dia bilang karena ini sudah tanggung jawabnya, dia memilih
kembali ke pedalaman Aru, dia harus masuk rumah sakit untuk
membantu pasien."

Baca Selengkapnya