Bulog: Stok Beras 1,7 Juta Ton, Aman untuk 6 Bulan ke Depan

Reporter

Jumat, 2 Oktober 2015 14:54 WIB

Ilustrasi gudang Bulog/stok beras. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -- Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan stok beras yang dimiliki Bulog saat ini mencapai 1,7 juta ton. "Posisinya aman sampai enam bulan ke depan," kata Djarot dalam acara peluncuran operasi pasar, Jumat, 2 Oktober 2015, di gudang Bulog Divre DKI Jakarta, Sunter, Jakarta Utama.

Dia mengatakan stok aman enam bulan itu berdasarkan perhitungan ideal. Sebab, jika stok dibuat semakin besar, maka penyimpanannya akan semakin lama berpengaruh pada kualitas beras.

Sementara jika simpanan dibuat pendek, akan timbul keraguan di masyarakat bahwa stok Bulog kecil. Karena itu, simpanan yang ideal, kata Djarot, adalah sampai enam bulan ke depan.

TEROR DI OREGON
Kampus di AS Diserang, 10 Tewas: Pelaku Sempat Tanya Agama
Penembakan Massal di Oregon, Obama: Amerika Telah Mati Rasa


Menurut Djarot, lamanya simpanan didasarkan atas perhitungan dari panen ke panen. Masa dari panen ke panen sekitar empat bulan. Masa ini lalu ditambahkan dua bulan untuk pengaman. "Sehingga simpanan yang ideal itu enam bulan karena enam bulan ini masih mampu kami tahan."

Dia memastikan kualitas simpanan beras enam bulan itu masih bagus. "Jangan sampai stoknya banyak, tapi kualitasnya sudah kurang bagus. Ini menjadi kewajiban Bulog untuk menjaga soal ini," kata Djarot.

Presiden Joko Widodo meminta tidak ada pihak yang menyebarkan isu bahwa stok beras Bulog minim. "Stok kita ada, jadi jangan ada isu-isu yang bilang stok kita minim," kata Jokowi saat mengecek gudang Bulog di Sunter dalam kesempatan yang sama.

GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965
G30S, Omar Dani: Pesta di Lubang Buaya Itu Isapan Jempol
G30S, Omar Dani: Harto Tak Mau ke Bung Karno, Itu Tak Aneh


Meski menyatakan stok aman, Bulog tetap melakukan penyerapan beras dari petani. Ini dilakukan untuk memperkuat cadangan beras, terutama menghadapi dampak El Nino yang masih terus berlangsung. Penyerapan beras dilakukan di daerah-daerah yang menggunakan irigasi teknis, seperti di Karawang, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sementara di daerah dengan sistem pertanian tadah hujan, penyerapan sudah tidak bisa dilakukan.

Djarot menjelaskan di daerah-daerah tersebut air irigasi masih mengalir karena pasokan air waduk masih ada. Di Karawang, irigasi dipasok dari waduk Jatiluhur yang belum kering. Begitu juga di daerah Sukoharjo yang irigasi teknisnya masih berjalan serta di Jawa Timur dengan pasokan air dari Bengawan Solo yang masih dianggap baik.

Namun Djarot mengakui spot penyerapan beras makin mengecil. "Kami bukan berebut dengan pedagang, tapi dengan petani itu sendiri." Dengan demikian, serapan yang bisa dilakukan Bulog adalah beras tersisa setelah dikonsumsi petani.

AMIRULLAH

BERITA MENARIK
SALIM KANCIL DIBUNUH: Bebaskan Kades, Istri Tertipu Rp 75 Juta
Bisnis Pasir, Kades Salim Kancil Bisa Raup Rp 2 M per Bulan

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

21 menit lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

47 menit lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

3 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

18 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

20 jam lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

22 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya