Waskita Terbitkan Obligasi I & II Sebesar Rp1,5 Triliun

Reporter

Selasa, 29 September 2015 23:01 WIB

PT Waskita Karya. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2015 sebesar Rp1,5 triliun dengan tingkat bunga tetap di kisaran 10,4-11,1 persen.

Sekertaris Perusahaan Waskita Karya Tbk Antonius Yulianto TN dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (29 September 2015) menyampaikan bahwa obligasi itu diterbitkan tanpa warkat dan dijamin secara kesanggupan penuh (Full Commitment) yang terdiri atas dua seri.

Ia mengemukakan bahwa seri A dengan jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebesar Rp350 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,4 persen per tahun, berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi.

Dan, seri B dengan jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebesar Rp1,150 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,1 persen per tahun, berjangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi.

"Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulanan. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 16 Januari 2016, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing obligasi pada tanggal 16 Oktober 2018 untuk obligasi seri A dan 16 Oktober 2020 untuk obligasi seri B," paparnya.

Antonius Yulianto TN juga menyampaikan seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi itu akan digunakan seluruhnya untuk investasi jalan tol dan modal kerja perseroan.

"Sekitar 30 persen akan digunakan untuk investasi jalan tol di wilayah Jawa dan Sumatera; dan sekitar 70 persen akan digunakan sebagai modal kerja," katanya.

Sementara itu, penjamin pelaksana emisi obligasi Waskita Karya Tbk yakni Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas. Obligasi perseroan itu mendapat peringkat idA (single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Hasil pemeringkatan ini berlaku untuk periode 10 Agustus 2015 sampai dengan 1 Agustus 2016.

Tercatat pada semester I 2015, Waskita Karya Tbk membukukan laba bersih tumbuh sekitar 181,7 persen menjadi Rp171 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp60 miliar.

Sementara pendapatan perusahaan pada periode itu mencapai Rp3,98 triliun atau tumbuh 25,25 persen dibandingkan dengan realisasi semester I pada 2014 lalu yang sebesar Rp3,18 triliun.


ANTARA

Berita terkait

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

11 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

52 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya