BKPM Mengaku Sulit Memudahkan Perizinan Listrik

Senin, 28 September 2015 23:16 WIB

Tiga anggota Tim PDKB (Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan) PLN melakukan penggantian Pemutus Tenaga 150.000 Volt di Gardu Induk Rejoso Pasuruan, Jawa Timur (29/5). Pekerjaan ini dilakukan tanpa pemadaman listrik. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal tak mengelak jika Pelayanan Terpadu Satu Pintu perizinan investasi yang disiapkan lembaga itu masih jauh dari sempurna. Sebab meskipun sudah berhasil memangkas durasi perizinan, tahapan memproses perizinan masih berbelit seperti yang terjadi pada perizinan sektor listrik.

"Perizinan di kelistrikan ini luar biasa banyaknya, meski sudah disederhanakan, itu belum memuaskan," kata Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea di kantornya, Senin, 28 September 2015. Padahal, melalui PTSP pusat izin investasi di bidang kelistrikan yang semula ada 52 jenis izin dan butuh 923 hari atau 2,5 tahun telah disederhanakan 70 persen menjadi 25 jenis izin dan hanya perlu waktu 256 hari.

Tamba menjelaskan masih ada penumpukan tahap perizinan lintas pemerintah pusat dan daerah. Belum lagi tahapan perizinan lintas lembaga dan kementerian yang harus didapatkan.

"Sebelum izin pusat didapatkan, investor harus mendapat izin sementara dari Bupati dulu termasuk Amdal," katanya. Selanjutnya, di tengah-tengah proses tersebut, para investor harus memiliki Surat Izin Pengambilan Air dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Setelah itu, masih ada tahap memenuhi izin Pengusahaan Pariwisata Alam dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Terakhir, investor harus mendapat persetujuan Perusahaan Listrik Negara (PLN) ihwal kesanggupan mengambil alih pembangkit listrik tersebut dan patokan wilayah kewenangan PLN atas berdirinya pembangkit tersebut.

"Kami akan terus benahi, terlebih lagi yang berkaitan dengan debottlenecking perizinan," katanya. Karena itu dirinya berharap pemerintah dan para investor sering bertukar pikiran untuk terus memperbaiki masalah perizinan yang menjadi momok utama bagi investor.

Ekonom dari Universitas Katolik Atmajaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan masalah regulasi dan birokrasi sektor investasi harus menjadi fokus pemerintah untuk dibenahi. Investasi, ujarnya, adalah satu-satunya jalan keluar untuk membenahi perekonomian Indonesia yang sedang merosot.

"Investasi pemerintah dan kemudahannya otomatis mendorong perbaikan ekonomi karena timbulnya gairah bagi investor," katanya. Tanpa investasi, imbuhnya, perekonomian Indonesia akan terus jeblok karena faktor eksternal dari Cina dan Amerika Serikat. Terlebih, perlambatan ekonomi dunia itu sangat mempengaruhi perekonomian dan nilai tukar Rupiah yang hampir menembus Rp 15 ribu per Dollar Amerika Serikat.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

10 hari lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

46 hari lalu

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

51 hari lalu

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.

Baca Selengkapnya

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

52 hari lalu

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

Perusahaan minyak dan gas dari Singapura dan Amerika sudah tertarik berinvestasi ke carbon capture and storage (CSS) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

5 Maret 2024

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, melaporkan Tempo ke Dewan Pers pada Senin lalu. Berikut ini rekam jejak Bahlil Lahadalia hingga menjadi Menteri Investasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

22 Februari 2024

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah meneken perpanjangan bebas PPnBM bagi kendaraan listrik. Termasuk untuk impor CKD maupun CBU.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

31 Januari 2024

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

SP Indofarma menggeruduk Kantor Kementerian BUMN hari in. Mereka berunjuk rasa dan menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyehatkan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

31 Januari 2024

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pamerkan nilai investasi lima tahun terakhir. Ia juga menyindir Tom Lembong dengan membandingkan capaiannya tersebut.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Tom Lembong Tak Bisa Selesaikan Sistem OSS, Ekonom: Ada Miskoordinasi

28 Januari 2024

Luhut Sebut Tom Lembong Tak Bisa Selesaikan Sistem OSS, Ekonom: Ada Miskoordinasi

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) menanggapi pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menyerang balik Tom Lembong.

Baca Selengkapnya

Bahlil Singgung Tom Lembong Soal Lulusan Harvard, Berikut Profil Pendidikan Keduanya

26 Januari 2024

Bahlil Singgung Tom Lembong Soal Lulusan Harvard, Berikut Profil Pendidikan Keduanya

Menteri Investasi dan BKPM, Bahlil Lahadalia sebut kinerja Tom Lembong di Kementerian Investasi yang merupakan lulusan Harvard. Ini pendidikan mereka.

Baca Selengkapnya