ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia  

Reporter

Selasa, 22 September 2015 16:56 WIB

Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan layang Simpang Tak Sebidang (STS) Permata Hijau di kawasan Patal Senayan, Jakarta, 11 September 2015. Pembangunan jalan layang yang merupakan program Pemprov DKI tersebut telah mencapai 70 persen. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,5 persen menjadi 4,9 persen. Untuk proyeksi tahun depan, ADB mematok angka 5,4 persen.

Deputi Country Director ADB untuk Indonesia, Edimon Ginting, mengatakan penurunan proyeksi ini lantaran perbaikan dalam negeri tak sekuat perkiraan. Ia mengatakan reformasi di segala bidang yang dilakukan pemerintah diharapkan akan berdampak cepat, tapi tertunda.

Salah satunya kenaikan harga bahan bakar minyak yang diperkirakan akan berdampak terhadap pembangunan infrastruktur, tapi ternyata tidak. Kontribusi investasi juga tertahan. Hingga saat ini yang menopang pertumbuhan ekonomi adalah belanja pemerintah dan investasi. “Namun keduanya masih tertahan, belum terlihat dampaknya,” katanya di Jakarta, Selasa, 22 September 2015.

Arus dana keluar juga terus terjadi dari dua sebab. Pertama, short term bond dan capital market. Kedua, untuk membayar utang. Pembayaran utang ini, kata dia, bersifat terprediksi, tak seperti alasan pertama. “Tapi alasan pertama saat ini trennya mulai turun,” ujarnya.

Padahal penerimaan negara juga belum bisa diharapkan. Penurunan harga minyak, kata dia, diperkirakan akan menyebabkan shortfall lebih besar daripada perkiraan pemerintah, yakni Rp 120 triliun. Jika shortfall benar-benar lebih dari perkiraan, pemerintah diperkirakan akan memperlebar defisit ke 2,5 persen. “Tak apa tambah defisit asalkan masih prudent. Ini tak akan ganggu kepercayaan pasar,” tuturnya.

Namun Edimon mengatakan pemerintah dan Bank Indonesia harus punya strategi untuk mengembalikan kepercayaan pasar. Bank Indonesia, yang sudah mengimbau untuk hedging, dinilai cukup efektif.

Selain itu, BI harus memastikan cadangan devisa lebih besar daripada arus modal keluar. “Reformasi itu penting karena harus menyediakan dolar di dalam negeri dengan investasi,” katanya. Tak kalah penting, kestabilan sektor keuangan juga harus dijaga.

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

10 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

20 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

10 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

10 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya