TEMPO.CO, Jakarta - Profesi petani dan pekerjaan yang terkait dengan sektor pertanian semakin kurang diminati masyarakat. Menurut Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bustanul Arifin, jumlah pekerja di sektor ini terus menurun. "Namun berdasarkan data, tidak ada yang pindah ke sektor industri dan jasa," kata Bustanul di Jakarta, Selasa, 22 September 2015.
Ia mengatakan penurunan pangsa pasar sektor pertanian dalam Produk Domestik Bruto (PDB) tidak dapat diartikan bahwa sektor pertanian tidak penting. Tahun 2003 pangsa sektor pertanian terhadap PDB 28,25 persen dan terus menurun menjadi 23,70 persen di 2013. Toh, pangsa sektor pertanian terhadap PDB terbesar kedua dibandingkan dengan sektor lain.
Tingkat pendapatan petani yang minim juga membuat beberapa petani beralih profesi. Namun penurunan minat profesi pertanian, menurut Bustanul, tidak otomatis membuat sektor industri meningkat. "Harus ada strategi kebijakan ekonomi kreatif dan pembangunan industri pedesaan sebagai alternatif penciptaan lapangan kerja baru," katanya.
ARIEF HIDAYAT
Berita terkait
Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern
1 jam lalu
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaMengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024
2 hari lalu
Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaMentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi
4 hari lalu
Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.
Baca SelengkapnyaProgram Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian
7 hari lalu
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
11 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
13 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
16 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
16 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca SelengkapnyaErupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian
27 hari lalu
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
38 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Baca Selengkapnya