Freeport Diminta Memasok Baja dan Semen dari Domestik  

Reporter

Minggu, 20 September 2015 11:16 WIB

Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua, 14 Februari 2015. Sabtu (14/2). Nurhadi mengatakan saat ini tambang terbuka Grassberg mempunyai cadangan 150 juta ton ore (tembaga mentah) dan akan habis dua tahun lagi. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta PT Freeport Indonesia menggunakan komponen dan produk dalam negeri dalam membangun infrastruktur tambang dan operasional tambang. Alasannya, Freeport telah menjadi bagian dari industri nasional, sehingga perlu didukung industri-industri lainnya.

"Sejalan dengan komitmen investasi dan operasi Freeport di Indonesia, saya minta mereka menggunakan lebih banyak produk yang sudah bisa dihasilkan di dalam negeri, seperti baja dari Krakatau Steel, semen dari Semen Indonesia, batu bara dari PT Bukit Asam, dan lain-lain," kata Saleh dalam keterangan persnya, Ahad, 20 September 2015.

Menteri Saleh mengatakan itu saat mengunjungi kawasan tambang Freeport di Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu kemarin. Kunjungan ke Freeport itu dilakukan bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Selain itu, sejumlah direksi BUMN sengaja diikutsertakan, antara lain Pindad, Dahana, Krakatau Steel, Pertamina, Semen Indonesia, dan PT Bukit Asam.

Menurut Saleh, dari segi kualitas, produk Indonesia telah mumpuni untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan BUMN, swasta, dan pemerintah. Faktor kedekatan lokasi juga menjadi keunggulan dibanding produk luar negeri.

Pada 2015, Freeport Indonesia berencana membelanjakan dana untuk proyek-proyeknya sebesar US$ 1,659 miliar atau sekitar Rp 22,41 triliun jika menggunakan perhitungan nilai tukar rupiah terhadap dolar Aemerika Serikat Rp 13.500. Rincian investasi, sebesar US$ 1,16 miliar untuk belanja lokal dan US$ 498 juta untuk belanja impor.

Pemerintah, kata Saleh, berharap investasi yang besar itu idealnya mengalir juga ke perusahaan penghasil komponen dan manufaktur domestik. "Ini sekaligus menggerakkan aktivitas bisnis dan lapangan kerja, apalagi pemerintah sedang memacu ekonomi melalui paket kebijakan deregulasi pada pertengahan September kemarin."

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil meminta BUMN mengkaji peluang kerja sama bisnis dengan Freeport. Misalnya membangun pabrik semen. "Selain berpotensi menguntungkan, juga menumbuhkan ekonomi Papua," kata Sofyan.

Sementara itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said berharap kerja sama yang nantinya terjalin dapat saling menguatkan kedua belah pihak.

Direktur Utama Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin menyatakan komitmen Freeport dalam penggunaan produk dalam negeri. Per 10 Juli 2015, realisasi belanja lokal Freeport mencapai 36 persen atau sebesar US$ 422 Juta. "Kami membuka kesempatan pada BUMN dan perusahaan nasional untuk melakukan penjajakan, apa saja produk dan kerjasama yang dapat dijalin dalam format business to business," kata Maroef.

Peluang ini digunakan PT Bukit Asam Tbk yang telah memulai pembicaraan dengan Freeport untuk mencukupi kebutuhan energi ke perusahaan ini. "Peluang yang bisa dilakukan adalah memasok batu bara bagi pembangkit listrik Freeport dan kerja sama pembangunan pembangkit listrik. Semoga segera terealisir," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Milawarma.

Penjualan batu bara ke perusahaan Freefort, kata Milawarman, bakal semakin menyeimbangkan pemasaran batu bara PTBA ke domestik dan ekspor. Sedangkan terkait pembangunan pembangkit, pihaknya optimistis mampu menjadi mitra proyek pembangkit Freeport baik di Timika maupun di lokasi pembangunan smelter di Gresik.

AMIRULLAH

Berita terkait

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

15 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

31 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

17 September 2023

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

AMDAL adalah sebuah kajian tentang dampak lingkungan yang muncul karena aktivitas bisnis. Berikut ini tujuan AMDAL dan manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

6 Juli 2023

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

Kemendag buka suara soal perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tambah Direksi Baru, PT Merdeka Battery Materials: Untuk Memperkuat Struktur Manajemen

30 Juni 2023

Tambah Direksi Baru, PT Merdeka Battery Materials: Untuk Memperkuat Struktur Manajemen

PT Merdeka Battery Materials, Tbk atau MBMA sepakat menambah direksi dan mengangkat Andre Phillip Starkey sebagai direktur.

Baca Selengkapnya

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

12 Juni 2023

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.

Baca Selengkapnya

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

31 Mei 2023

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Bos Freeport Indonesia Tony Wenas buka suara tentang tambahan kepemilikan saham 10 persen.

Baca Selengkapnya