Ini Alasan BI Perlonggar Kebijakan Makroprudensial

Reporter

Jumat, 18 September 2015 16:57 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memutuskan kembali memperlonggar kebijakan makroprudensialnya, meskipun kebijakan moneter diperketat. "Kemarin itu LTV (loan to value) sudah diperlonggar. LFR (loan to funding ratio) juga sudah," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara, Jumat, 18 September 2015.

Menurut Tirta, kelonggaran ini diberikan agar bank memiliki kemampuan menyalurkan kredit lagi. Saat ini yang menjadi fokus sudah bukan rasio loan to deposit ratio (LDR) lagi, tapi LFR. "Karena LFR itu bank bisa menerbitkan obligasi untuk menggantikan deposit," ucapnya.

Tirta berujar, BI memperkirakan, dengan dilonggarkannya kebijakan makroprudensial, tingkat pertumbuhan kredit (loan growth) masih akan dapat terjaga pada 11-13 persen. Tirta menuturkan tingkat pertumbuhan kredit secara year-on-year mulai mengalami peningkatan kembali. “Perhitungan kami hingga Agustus ini, loan growth mencapai 10,9 persen. BI Rate dijaga tetap itu juga sudah untuk mengantisipasi penurunan pertumbuhan kredit.”

Terkait dengan target inflasi, BI optimistis akan tercapai hingga akhir tahun ini, yaitu sebesar 4 plus-minus 1 persen. Pada November mendatang, BI memprediksi nilai inflasi akan mulai berada pada 4 persen.

GHOIDA RAHMAH




Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

16 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya