Idul Adha, Harga Sapi di Malang Naik Rp 1 Juta per Ekor

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 16 September 2015 16:31 WIB

Pedagang memberi makan hewan kurban Sapi di tempat penjualan hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta, 10 September 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Harga sapi untuk kurban di Malang menjelang Idul Adha naik Rp 1 juta per ekor karena pedagang memanfaatkan peluang untuk mengambil untung pada momen khusus tersebut.

Salah seorang pedagang besar sapi di Malang, Abu Hasan, mengatakan sejak sekitar sebulan lalu harga sapi sebenarnya turun sekitar Rp 500 ribu per ekor. Sebelumnya harga sapi dengan bobot 265 kilogram mencapai Rp 22 juta, tapi kini sudah turun menjadi Rp 21,5 juta per ekor.

“Namun untuk keperluan kurban, pedagang dan peternak menaikkan menjadi Rp 1 juta menjadi Rp 23 juta per ekor,” ujarnya di Malang, Rabu, 16 September 2015.

Pedagang dan peternak sapi pedaging mengambil peluang saat mendekati Idul Adha.

Pada momen tersebut, masyarakat membutuhkan banyak sapi untuk keperluan kurban. Karena itulah, mereka menaikkan harga sapi untuk memperoleh untung yang lebih besar.

“Ya, kan, momen seperti ini tidak setiap hari. Hanya satu tahun sekali, tentu momen tersebut dimanfaatkan betul pedagang dan peternak untuk mencari untung yang agak besar,” ujarnya.

Harga sapi pedaging turun sejak sebulan lalu karena pasokan sapi impor sudah banyak di pasar, terutama di Jakarta. Banyaknya pasokan sapi impor di Jakarta menjadikan permintaan sapi di daerah otomatis berkurang. Bahkan, harga sapi di tingkat perusahaan penggemukan sapi juga turun.

Sejak sebulan lalu harganya berkisar Rp 43 ribu-43.500 per kilogram bobot hidup, sedangkan sepekan setelah Idul Fitri mencapai Rp 45 ribu per kilogram bobot hidup.

Sebagai gambaran banyaknya pasokan sapi di pasar, di pasar-pasar hewan di Malang dan sekitarnya sejak sebulan bisa dijual 450 ekor sapi termasuk sapi anakan, padahal sebelumnya hanya di kisaran 250 ekor sapi termasuk sapi anakan.

Dengan turunnya harga sapi, maka otomatis harga daging juga turun. Harga di tingkat pengusaha jagal di Malang sejak sebulan lalu turun menjadi Rp 95 ribu per kilogram, padahal sebelumnya mencapai Rp 98 ribu per kilogram.

Menurut Hasan, yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia Unit Jagal Malang itu, jika pemerintah menginginkan harga daging sapi bisa turun di tingkat wajar, maka pasokan sapi harus banyak di pasar.

Jika swasembada sapi masih belum terealisasi, otomatis pemerintah harus mendatangkan sapi impor untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri.

Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Malang Yudi Ismawardi K. menyatakan dalam penyelenggaraan kurban ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni dipenuhinya aspek legal keagamaan serta aspek kesehatan.

Dengan dipenuhinya aspek legal keagamaan, maka daging kurban benar-benar halal sehingga halal pula dikonsumsi.

Di sisi lain, proses penyembelihan hewan kurban harus baik dan benar, seperti memperlakukan hewan kurban dengan baik dan benar serta menggunakan pisau yang benar-benar tajam.

BISNIS

Berita terkait

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

15 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

29 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

30 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

28 Agustus 2023

7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

Berikut ini tempat wisata di Malang yang murah dan menarik untuk dikunjungi

Baca Selengkapnya

Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

12 Agustus 2023

Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

Tak terasa Arema sudah berusia 36 tahun sejak didirikan 11 Agustus 1987. Ini sejarah singkat Arema FC yang lahir untuk menyatukan arek-arek Malang

Baca Selengkapnya

Wali Kota Malang ke Beijing, Ajak Pengusaha China Kembangkan 'Silicon Valley'

11 Juni 2023

Wali Kota Malang ke Beijing, Ajak Pengusaha China Kembangkan 'Silicon Valley'

Wali Kota Sutiaji mengajak pengusaha dan akademisi China untuk bersama-sama mewujudkan 'Silicon Valley' di Malang.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Hotel Murah di Malang dan Batu untuk Liburan Terjangkau

20 April 2023

10 Rekomendasi Hotel Murah di Malang dan Batu untuk Liburan Terjangkau

Kota Malang hingga Batu memiliki sejumlah hotel dengan harga terjangkau yang cocok jika ingin liburan dengan budget terbatas.

Baca Selengkapnya