Paket Kebijakan EKonomi Jokowi Dinilai Kurang Tepat

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 14 September 2015 20:42 WIB

Presiden Joko Widodo menaiki pesawat kepresidenan saat bertolak ke Timur Tengah dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 11 September 2015. Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja guna menjajaki kerjasama di bidang ekonomi dengan Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Akademisi menilai tiga paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan Presiden Joko Widodo untuk merespons kondisi ekonomi global yang berpengaruh pada ekonomi Indonesia kurang tepat jika diterapkan dalam jangka pendek.

"Berdasarkan pemaparan dari Bank Indonesia menyebutkan bahwa peran APBN hanya 10-12 persen terhadap ekonomi Indonesia, jadi sangat kecil. Kalau pun dilakukan dalam jangka pendek tidak akan mengubah apapun kecuali yang telah dilakukan oleh pihak Bank Indonesia," ucap I Gusti Bagus Wiksuana, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, seusai seminar Perkembangan Perekonomian Indonesia: Tantangan di Tengah Perlambatan Ekonomi Global, Senin (14 September 2015).

Menurut dia, keberadaan APBN yang tidak terlalu dominan ini diakibatkan kondisi sektor moneter sekarang ini harus diselesaikan dengan paket kebijakan moneter. Sementara itu, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut lebih menyentuh kepada sektor riil.

"Kebijakan yang dikeluarkan oleh presiden tersebut adalah kebijakan sektor riil seperti perbaikan infrastruktur, izin investasi, dan lainnya. Pembangunan infrastruktur tidak bisa selesai sekarang pasti hasilnya baru akan terlihat beberapa tahun yang akan datang jadi perubahannya itu hanya untuk memperbaiki fundamental dalam negeri," tuturnya.

Lesunya ekonomi sekarang ini, lanjutnya, lebih diakibatkan karena faktor eksternal. Namun pihaknya mengapresiasi keberanian pemerintah dalam mengambil kebijakan yang menurutnya harus dilakukan dari dulu.

Sebagai akademisi, dia berharap implementasi kebijakan harus benar-benar dijalankan. Artinya, apa yang telah ditargetkan oleh pemerintah bisa dilaksanakan dengan benar oleh bawahannya.

"Kadang kebijakan yang sedemikian rupa tidak sinkron dengan kinerja bawahannya. Bawahan terkadang lelet karena tidak mengerti atau pemahaman yang kurang sehingga perlu implementasi yang tepat, waktu yang tepat, serta untuk mencapai semua itu perlu sosialisasi secara berkala," ujarnya.

BISNIS

Berita terkait

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

24 Oktober 2023

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

Airlangga mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi

Baca Selengkapnya

IMF Sebut Ekonomi Gelap, Ekonom Minta Pemerintah Antisipasi dengan Paket Kebijakan Ini

14 Oktober 2022

IMF Sebut Ekonomi Gelap, Ekonom Minta Pemerintah Antisipasi dengan Paket Kebijakan Ini

Di tengah proyeksi ekonomi gelap 2023 oleh IMF, pemerintah Indonesia dinilai harus segera mengeluarkan paket kebijakan antisipasi resesi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jajak Pendapat: Stimulus Ekonomi Saat Corona Diyakini Tak Mujarab

11 Mei 2020

Jajak Pendapat: Stimulus Ekonomi Saat Corona Diyakini Tak Mujarab

Jajak pendapat yang digelar Tempo.co selama sepekan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah di tengah pandemi Corona.

Baca Selengkapnya

Perangkat Teknis Paket Kebijakan Ekonomi Akan Selesai Pekan Ini

4 Maret 2020

Perangkat Teknis Paket Kebijakan Ekonomi Akan Selesai Pekan Ini

Penyusunan perangkat teknis yang memayungi pelaksanaan empat paket kebijakan ekonomi untuk meredam dampak virus corona akan kelar dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

4 Paket Kebijakan Ekonomi Antisipasi Pasokan Bahan Baku Menipis

4 Maret 2020

4 Paket Kebijakan Ekonomi Antisipasi Pasokan Bahan Baku Menipis

Pemerintah tengah menyiapkan empat paket kebijakan ekonomi untuk meredam dampak virus corona.

Baca Selengkapnya

Beri Stimulus Dampak Virus Corona, Cina Siap Pangkas Pajak

17 Februari 2020

Beri Stimulus Dampak Virus Corona, Cina Siap Pangkas Pajak

Pemerintah Cina siap meluncurkan paket stimulus ekonomi setelah negeri itu dihantam virus corona.

Baca Selengkapnya

Ada Virus Corona, Singapura Rilis Paket Kebijakan Ekonomi Khusus

14 Februari 2020

Ada Virus Corona, Singapura Rilis Paket Kebijakan Ekonomi Khusus

Menilai dampak virus corona lebih dahsyat dari SARS, pemerintah Singapura pun menyiapkan paket kebijakan ekonomi khusus.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, Ini Kritik Para Pengusaha

1 Oktober 2019

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, Ini Kritik Para Pengusaha

Pemerintah telah mengeluarkan 16 paket kebijakan ekonomi (PKE) dalam rangka menstimulus perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, CORE: Koordinasi Lembaga Kurang

1 Oktober 2019

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, CORE: Koordinasi Lembaga Kurang

Peneliti Center of Reform on Economics atau CORE Yusuf Rendy Manilet menuturkan efek dari 16 paket kebijakan ekonomi

Baca Selengkapnya

16 Paket Kebijakan Ekonomi Terbit Selama 5 Tahun, Apa Hasilnya?

1 Oktober 2019

16 Paket Kebijakan Ekonomi Terbit Selama 5 Tahun, Apa Hasilnya?

Pemerintah menyatakan sedang mengevaluasi pelaksanaan 16 paket kebijakan ekonomi (PKE) yang selama telah dikeluarkan dalam kurun 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya