Perekonomian Lesu, Permintaan Sapi Kurban Menurun

Reporter

Senin, 14 September 2015 15:51 WIB

Seekor sapi bersembunyi saat pemeriksaan hewan kurban di salah satu stand hewan kurban di kawasan Antang,Tamangapa, Makassar, Rabu 1 Oktober 2014. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Madiun - Permintaan sapi kurban di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, masih sepi, meski Hari Raya Idul Adha tak lama lagi. Penurunan permintaan diperkirakan karena daya beli masyarakat yang menurun, seiring dengan melemahnya perekonomian.

"Tahun lalu menjelang Idul Adha, pas hari pasaran Wage seperti ini saya bisa menjual dua sampai tiga ekor sapi. Hari ini, sapi yang saya bawa belum laku," kata Supari, seorang pedagang sapi yang ditemui di pasar hewan Desa Bajulan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Senin, 14 September 2015.

Penjualan ternak di Pasar Bajulan hanya berlangsung saat hari pasaran Wage. Menurut Supari, di luar hari pasaran tersebut penjualan sapi dilakukan di wilayah lain seperti Desa Muneng di Kecamatan Pilangkenceng dan Kabupaten Nganjuk saat hari pasaran Wage dan Pon.

Supari menambahkan, penjualan sapi di tiga pasar hewan tersebut juga lesu. Kondisi ini diprediksi bakal berlangsung hingga perayaan Idul Adha, 24 September 2015. "Mungkin ekonomi lagi seret, jadi permintaan turun," ujar dia.

Tak hanya permintaan yang turun, harga sapi pun juga mengalami penurunan. Suwarno, pedagang sapi lain di Pasar Bajulan mencontohkan harga sapi dengan berat 3,5 kuintal hanya ditawarkan Rp 10 juta. Padahal, empat bulan lalu bisa mencapai Rp 12-13 juta per ekor.

Meski harga lebih murah, tapi penjualan sapi di pasar justru menurun. Suwarno menduga sebagian warga yang hendak berkurban membeli langsung ke peternak sejak beberapa bulan lalu. Selanjutnya, peternak diminta memelihara hingga sapi diserahkan ke panitia kurban.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Madiun Santoso mengatakan, penurunan penjualan dan harga sapi juga terlihat dari berkurangnya jumlah warga yang berkonsultasi ke dinas tentang teknis membeli hewan kurban.

"Sampai sekarang belum ada warga yang bertanya kepada saya. Biasanya menjelang Idul Adha tahun-tahun lalu banyak," ujar dia.

Menurut Santoso, warga yang berkonsultasi adalah penerima kiriman uang dari keluarga perantau di Jakarta, Bandung, dan luar negeri yang ingin berkurban di Madiun. "Mungkin karena kondisi ekonomi di kota besar yang sulit berdampak pada menurunnya permintaan sapi di daerah," katanya.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

7 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

7 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

8 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

8 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

8 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya