Kabut Asap, Tingkat Huni Hotel di Palembang Menyusut

Reporter

Senin, 14 September 2015 04:24 WIB

Suasana Jembatan Ampera terkena kabut asap, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 4 November 2014. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Palembang - Tingkat hunian hotel di Kota Palembang, Sumatera Selatan, turun karena udara di wilayah tersebut diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), tingkat hunian hotel di Palembang mengalami penurunan 15-30 orang karena kabut asap yang sudah berlangsung sebulan.

"Aktivitas masyarakat, termasuk penerbangan, terganggu," kata Ketua PHRI Sumatera Selatan Herlan Aspiudin di Palembang, Minggu, 13 September 2015.

Herlan menjelaskan, tingkat hunian hotel juga menurun karena instansi pemerintah dan swasta mengurangi kegiatan di hotel serta pembatalan penerbangan karena kabut asap. Tamu hotel, ucap Herlan, biasanya dari instansi pemerintah dan swasta yang melakukan berbagai kegiatan, mulai rapat kerja, pelatihan, seminar, hingga pameran. "Sekarang ini kegiatan itu hampir tidak ada," ucapnya.

Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, sejumlah pengelola hotel anggota PHRI Sumatera Selatan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta memanfaatkan fasilitas hotel dan restoran untuk melaksanakan kegiatan dengan tarif khusus.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kebakaran hutan terjadi di Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Namun titik api terbanyak berada di Sumatera Selatan. Pada Sabtu pagi kemarin, BNPB mencatat, sedikitnya terdapat ratusan titik api yang tersebar di Sumatera Selatan.

Adapun pemerintah telah membentuk Satuan Tugas Operasi Darurat Kabut Asap untuk menanggulangi bencana ini. Presiden Joko Widodo telah meminta menteri dan kepala lembaga terkait menanggulangi masalah tersebut serta menginstruksikan empat hal. Pertama, TNI harus melakukan pemadaman api dengan hujan buatan dan water bombing. Kedua, kepolisian serta satuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Dalam Negeri wajib melakukan tindakan hukum kepada pelaku pembakaran hutan.

Ketiga, penanganan masalah kesehatan karena banyak warga yang terserang infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) akibat kabut asap. Terakhir, Kementerian Kesehatan diminta melakukan sosialisasi tentang bahaya bencana kabut asap dan dampaknya bagi kesehatan. Presiden juga meminta pendirian posko di wilayah-wilayah yang terkena dampak kabut asap dan mengajak masyarakat berpartisipasi memadamkan api.

ANTARA | PUTRI ADITYOWATI

Topik Terhangat:
Crane Jatuh di Masjidil Haram
Pembunuhan Rian Sekretaris Box XL




Berita terkait

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

32 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

29 Desember 2023

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.

Baca Selengkapnya

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

16 Desember 2023

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

Boekit Gandus menjadi tujuan para pehobi kemping, trekking-hiking, hingga mancing di Kota Palembang.

Baca Selengkapnya

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

18 November 2023

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengungkapkan fenomena hujan es di Kota Palembang akibat musim pancaroba.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

30 Oktober 2023

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

Penyemprotan sebagai respons terhadap tingginya tingkat pencemaran udara di Kota Palembang, yang mencapai angka 310 pada ISPU.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya