TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Mandiri mencatat penurunan kredit seret (nonperforming loan/NPL) sebesar Rp 604 miliar. Penurunan itu karena pelunasan, pembayaran pokok, dan up grade (menaikkan kelas) kolektibilitas obligor, yakni Domba Mas, Sulfindo Adiusaha, Mitra Jaya, dan Budi Acid Jaya dengan nilai Rp 3,347 triliun.Dalam laporan kinerja triwulan III 2005, kredit seret kotor Bank Mandiri tercatat 24,57 persen atau Rp 24,585 triliun dan kredit seret bersih 14,27 persen. Rasio tersebut membaik dari periode Juni, yaitu kredit seret kotor 25,93 persen (Rp 25,187 triliun) dan kredit seret bersih 16,22 persen.Direktur Keuangan Bank Mandiri JB Kendarto mengatakan, selain ada pelunasan, terdapat pula kredit yang memburuk sehingga kolektibilitasnya diturunkan, yakni sebesar Rp 1,299 triliun. Selain itu, terdapat kredit yang berstatus write off sebesar Rp 1,446 triliun. ?Jadi penurunannya Rp 604 miliar, katanya.Kendarto mengatakan, debitur Domba Mas Agro Inti Prima pada Oktober 2005 telah melunasi tunggakan sebesar Rp 890 miliar dari total kredit Rp 2,6 triliun. Pada Desember 2005 Domba Mas akan melunasi kembali Rp 285 miliar. ?Sisanya akan dilunasi sampai 2007,? tambahnya.Selain itu, debitur PT Lativi Media Karya telah melakukan pembayaran Rp 54 miliar pada Oktober 2005 dari total kredit Rp 260 miliar. Mengenai rencana pengambialihan perusahaan dan pelunasan kredit, masih memerlukan persetujuan dari otoritas terkait.astri wahyuni/rr ariyani