Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Koordinator Kemaritiman mengadakan rapat koordinasi pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt bersama sejumlah pemangku kepentingan. Rapat berlangsung sekitar pukul dua jam mulai pukul 16.00 WIB di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Namun, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli tak hadir dalam rapat tersebut.
"Memang Pak Menko tugaskan saya untuk pimpin pertemuan ini," ujar Deputi Bidang Infrastruktur, Kemenko Maritim Ridwan Djamaludin usai rapat, Selasa, 1 September 2015.
Ridwan mengatakan pertemuan ini digelar menyusul penyataan Rizal yang menilai proyek tersebut tidak realistis. Rizal menyebut proyek listrik 35 ribu megawatt sulit terealisasi dalam waktu lima tahun ke depan. "Pertemuan ini diadakan sebagai tindaklanjut. Arahan beliau (Rizal) kami diminta untuk berdiskusi dengan sebanyak-banyaknya stakeholder," ujarnya.
Ridwan menjelaskan rapat ini merupakan pertemuan pertama yang dilakukan untuk menampung semua masukan terkait langkah dan hambatan proyek listrik 35 ribu megawatt. Rapat tersebut dihadiri oleh kalangan profesional, pelaku usaha, asosiasi, Direktur PLN, dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Menurut Ridwan, pihaknya akan melakukan pertemuan serupa hingga dua kali lagi, baru setelah itu disampaikan seluruh hasilnya kepada Rizal. "Setelah itu mungkin akan diadakan rapat setingkat menteri untuk membicarakan hasilnya," ujarnya.
Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik
17 Januari 2024
Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik
Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.