Menko Perekonomian, Sofyan Djalil sebelum mengikuti rapat kabinet yang membahas tentang industri pariwisata nasional di Kantor Kepresidenan, Jakarta, 24 Juni 2015. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil menyebut aksi Direktur Utama PT Pelindo II R.J. Lino pada Jumat, 28 Agustus 2015, emosional. Saat itu Lino protes dengan penggeledahan yang dilakukan Badan Reserse Kriminal Kepolisian R.J. Lino langsung menghubungi Sofyan di depan para wartawan.
"Enggak etis, enggak etis. Saya telepon cuma karena empati. Saya tidak tahu itu di depan wartawan. Tapi saya bisa mengerti karena lagi emosi," ucap Sofyan setelah menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin, 31 Agustus 2015.
Sofyan mengatakan berinisiatif menelepon Lino karena menerima pesan singkat mengenai penggeledahan tersebut. "Saya hanya ingin tahu apa yang terjadi. Rupanya, dia buka ke wartawan. Ya mungkin lagi emosi saja," ujarnya.
Sofyan menegaskan, masalah yang dihadapi Lino akan ditangani menteri terkait, yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.
Jumat pekan lalu, polisi menggerebek ruang kerja Lino terkait dengan kasus dwelling time. Lino sangat terkejut dengan penggeledahan itu dan menelepon Sofyan Djalil sambil mengajukan protes.
Puluhan petugas Bareskrim melakukan penggeledahan dipimpin langsung Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok Hengki Hariyadi dan Direktur Tindak Pidana Tertentu Polri Inspektur Jenderal Viktor Simanjutak.