Ketemu DPR, Agus Martowardojo Bahas Kondisi Perekonomian  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 26 Agustus 2015 21:28 WIB

Agus D.W. Martowardojo. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo membahas kondisi perekonomian Indonesia dan global bersama pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam pertemuan tersebut, Agus menjelaskan, kondisi perekonomian Indonesia dipengaruhi faktor eksternal.

Agus mencontohkannya dengan perekonomian Amerika Serikat yang semakin membaik dan berencana menaikan suku bunga acuan. Juga adanya penurunan ekonomi Cina, jatuhnya harga komoditas dalam tiga tahun terakhir, serta harga minyak mentah dunia yang anjlok setelah selesainya masalah Iran.

"Dibarengi lagi dengan devaluasi yuan, "kata Agus di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2015.

Sentimen-sentimen itu, menurut Agus, mempengaruhi penurunan pemasukan Indonesia. Ditambah lagi jatuhnya pasar modal. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Dengan begitu, Agus meneruskan, banyak dana asing yang keluar. "Itu yang berdampak ke Indonesia," ujar mantan Menteri Keuangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. "Negara tetangga juga mengalami tekanan."

Dengan begitu, Agus meneruskan, turunnya pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal terakhir dapat diterima. Pada kuartal pertama, pertumbuhan perekonomian hanya 4,7 persen, sementara di kuartal kedua sekitar 4,67 persen. Padahal, pemerintah memproyeksikan di kisaran 5-5.1 persen.

"Karena ekonomi dunia yang menurun," ujar Agus. "Jadi ada kekhawatiran perekonomian Indonesia akan melemah."

Pelemahan pertumbuhan Indonesia, menurut Agus, juga dikarenakan terbentuknya pemerintahan baru, sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 baru disetujui Februari lalu. Juga ada penyesuaian nomenklatur dan pengisian jabatan.

"Juga perlu proses pengadaan secara lelang dan sebagainya," kata Agus.

Agus berharap perekonomian Indonesia semakin membaik di semester kedua. Dengan cara penyerapan anggaran anggaran di pemerintah pusat dan daerah. Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah melakukan pertemuan dengan para gubernur dan bupati terkait masalah kepastian hukum penggunaan anggaran.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fadli Zon, mengatakan faktor-faktor eksternal di luar kendali Pemerintah Indonesia. Yang perlu difokuskan, menurut Fadli, pada sisi domestik. Karena itu, dibutuhkan koordinasi antara DPR dan pemerintah.

"Kita harus menghadapi ini semua dengan konservatif," ujarnya. "Termasuk memperluas potensi dalam negeri."

Menurut Fadli, potensi tersebut baru terwujud apabila anggaran diserap dengan cepat. Untuk mempercepat penyerapan anggaran, diperlukan koordinasi. Dengan begitu, sektor industri dapat tetap berkembang.

SINGGIH SOARES

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

12 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

3 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

3 hari lalu

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

Grab Indonesia sebut ekonomi nasional memberi harapan bagi para pelaku usaha untuk bisa terus menjaga daya saing produk atau layanan

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

6 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya