Target Beli 15 Ribu Ton Gabah Bulog Madura Sulit Dicapai

Reporter

Rabu, 26 Agustus 2015 17:38 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Bangkalan - Target Perusahaan Umum Bulog Divisi Regional Madura membeli 15 ribu ton gabah petani pada 2015 sulit tercapai. "Sulit dicapai, apalagi batas akhir penyerapan gabah tinggal satu bulan, yaitu awal Oktober," kata Kepala Bulog Divre Madura Kurniawan di Bangkalan, Rabu, 26 Agustus 2015.

Hingga Agustus, Bulog baru mampu menyerap 308 ribu ton gabah petani di empat kabupaten di Pulau Madura. Sebanyak 60 persen gabah yang dibeli merupakan gabah yang berasal dari Kabupaten Bangkalan.

Menurut Kurniawan, rendahnya daya serap gabah disebabkan dua faktor, yaitu faktor harga dan budaya. Soal harga, pemerintah menetapkan harga pokok pembelian (HPP) gabah sebesar Rp 4.650 untuk gabah kering giling dan Rp 3.700 untuk gabah kering panen. "Harga ini lebih murah dari tengkulak yang mematok harga Rp 4.700 per kilogram."

Kondisi itu, menurut dia, diperparah dengan kebiasaan orang Madura pascapanen, yakni menyimpan gabah. Gabah tidak langsung dijual, tapi disimpan. “Gabahnya dijual sedikit demi sedikit ketika butuh uang."

Meski begitu, Bulog tetap akan mengupayakan agar petani mau menjual gabahnya. Salah satunya dengan meminta bantuan Kodim. "Hari ini, kami pertemukan Bulog langsung dengan kelompok tani, tengkulak, dan pengusaha gilingan padi," ujar Komandan Kodim Bangkalan Letnan Kolonel Sunardi Isnanto.

Pertemuan ini, menurut Sunardi, digelar agar Bulog tahu secara langsung unek-unek petani soal penjualan gabah. "Kendalanya memang pada harga, jual ke tengkulak lebih mahal dibanding harga pemerintah."

Namun Ilyas, petani di Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, membantah harga beli gabah oleh tengkulak atau pengusaha gilingan Rp 4.700 per kilogram untuk gabah kering siap giling. Dia curiga harga itu harga jual tengkulak, bukan harga beli langsung dari petani. "Dua hari lalu, gabah saya hanya dihargai Rp 4.300 per kilogram di tempat penggilingan."

Karena harga gabah murah, Ilyas memilih menggiling sendiri lalu dijual dalam bentuk beras. Cara ini, menurut dia, lebih menguntungkan dibanding menjual gabah. "Harga beras Rp 8.000 per kilogram, lebih menguntungkan."

Ilyas menyarankan agar Bulog menerapkan sistem pembelian terbuka tanpa melalui mitra. "Jadi petani jual langsung ke Bulog atau Bulog langsung beli ke petani."

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

7 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

8 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

12 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

26 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

27 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

28 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

29 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya