Rupiah Loyo, Ginandjar Kartasasmita Tagih Janji Jokowi-JK  

Reporter

Jumat, 21 Agustus 2015 19:53 WIB

Ilustrasi Jokowi-JK. (Ilustrasi: Majalah Tempo)

TEMPO.CO, Bandung - Sesepuh Sunda juga Ketua Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan, Ginandjar Kartasasmita, menagih janji kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika menghadiri acara kongres Paguyuban Pasundan ke-42 di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Jumat, 21 Agustus 2015.

Menurut Ginandjar, program revolusi mental yang diusung oleh pemerintah Jokowi-JK, hingga kini belum terasa. Justru sebaliknya, kondisi Indonesia saat ini tengah diambang batas kelesuan. Penyebabnya lantaran tiada lain karena kisruh yang terjadi pada pemerintahan Indonesia kini.

"Kepada pemerintah, kami tagih janji kampanye Nawacita yang dalam satu tahun memang belum nampak terasa. Dan juga program revolusi mental ditunggu penjabaran dalam keteladanan pejabat. Diharapkan dapat bergerak cepat karena namanya juga revolusi, kalau lambat itu namanya evolusi," ujar Ginandjar saat memberikan sambutan dalam acara itu.

Ginanjar menilai masyarakat Indonesia diambang kecemasan setelah beberapa bahan pokok naik, nilai tukar rupiah melemah, serta krisis ketahanan pangan yang kini sedang menghantui. Terlebih di Jawa Barat, sejak satu bulan terakhir tercatat ada 12 ribu pekerja yang terkena PHK.

"Saat ini masyarakat dihinggapi kecemasan terutama masalah ekonomi. Seperti di Jabar saja terjadi PHK 12 ribu pekerja dalam waktu sebulan. Selain itu nilai tukar rupiah menurun, investasi kurang. Itu indikasi yang menunjukkan ekonomi kita kritis," imbuhnya.

Ia pun mengkhawatirkan kondisi saat ini akan terjadi seperti yang terjadi pada 1997 yang membuat pemerintah menjadi jatuh. Namun, ia mengharapkan pemerintah secepatnya mencari solusi dan dapat mengendalikan semua permasalahan yang tengah menghantui masyarakat terutama masalah ekonomi.

"Gejala yang ada sekarang terlihat seperti 1997 lalu, meskipun tidak sama. Tapi kali ini pemerintahan lebih stabil dan demokratis. Yang pasti pemerintah harus kompak saling menunjang, mendukung sehingga menimbulkan ketenangan pasar dan kepercayaan dari masyarakat," katanya.

Sementara itu, Jusuf Kalla mengatakan kondisi perekonomian Indonesia yang kini sedang terpuruk justru harus menjadi motivasi tersendiri agar masyarakat bisa segera bangkit dari keterpurukan. "Kita mengalami masalah khususnya ekonomi, tapi itu merupakan tantangan bagi kita," katanya.

AMINUDIN

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

1 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

4 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

4 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

4 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

11 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

16 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

21 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya