Utang Luar Negeri Swasta Lebih Dominan, BI: Itu Wajar

Reporter

Kamis, 20 Agustus 2015 16:47 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Utang luar negeri swasta masih dominan ketimbang pemerintah. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan hal tersebut wajar. "Karena anggaran pemerintah hanya 10-12 persen PDB Indonesia," ucap Mirza saat ditemui di Mahkamah Agung, Kamis, 20 Agustus 2015.

Mirza berujar, utang luar negeri swasta lebih mendominasi karena pendapatan sektor swasta dan badan usaha milik negara lebih besar ketimbang pemerintah. "Kalau utang swasta lebih besar, itu sebenarnya wajar."

Baca:
Diterima di UGM, Calon Dokter Usia 14 Tahun Minta Kado Aneh

Tipu 35 Tenaga Honorer, Dokter Ini Divonis 3 Tahun Penjara


Mirza menegaskan, dibutuhkan langkah untuk mengendalikan utang luar negeri swasta, terlebih yang tidak menghasilkan valuta asing. "Meski wajar, tetap perlu dikendalikan, karena utang valas dipergunakan untuk kegiatan yang bukan menghasilkan valas itu akan menimbulkan risiko bagi perusahaan itu sendiri," ujarnya.

Baca Juga:
Kim Jong-un Kunjungi Perkebunan Buah-buahan

Ini Rahasia SPG Cantik di IIMS 2015: Biasa Kerja di Jalanan


Mirza menuturkan, selain berisiko bagi perusahaan, utang swasta yang besar dan tidak dapat menghasilkan valas tentunya juga akan berisiko bagi makro ekonomi. Karena itu, BI sudah menerbitkan aturan hedging (lindung nilai). “Perusahaan, kalau bukan penghasil dolar, harus hedging, harus lindung nilai. Karena itu, ada aturan kewajiban hedging,” katanya.

DEVY ERNIS

Berita Menarik:
Ini Rahasia SPG Cantik di IIMS 2015: Biasa Kerja di Jalanan

Wah, Gitaris Ayu, 10 Tahun, Bikin Musisi Inggris Terpesona

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

20 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya