Sistem Pengamatan Cuaca di Bandara Oksibil Masih Manual

Reporter

Rabu, 19 Agustus 2015 14:16 WIB

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (tengah), menjawab pertanyaan wartawan saat melakukan sidak di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, 11 Juli 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jayapura - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan fasilitas Bandar Udara Oksibil masih belum lengkap dan dioperasikan secara manual dalam hal prakiraan cuaca. Padahal, menurut dia, bandara ini sudah masuk dalam kelayakan penerbangan internasional.

"Bandara ini sudah masuk dalam kelayakan penerbangan internasional. Hanya saja perlu ditingkatkan sejumlah alat dan perlengkapan visual untuk menunjang bandara itu," ujar Jonan saat ditemui seusai berjumpa dengan keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air di Posko Crisis Center, di Bandara Sentani, Selasa, 18 Agustus 2015.

Bandara Oksibil masih menggunakan cara-cara manual dalam menentukan prakiraan cuaca. Misalnya, jika ada pesawat yang ingin berangkat dari bandara tersebut, maka petugas bandara melakukan pemantauan dengan pandangan mata.

Oleh sebab itu, perlu adanya peningkatan perlengkapan dan peralatan visual berupa alat pendeteksi cuaca untuk pendaratan dan keberangkatan. Bandara ini juga sudah memenuhi persyaratan pendaratan dan keberangkatan.” Agar bisa lebih akurat, misalnya, digunakan untuk pendaratan malam atau digunakan dalam 24 jam,” katanya.

Jonan mengatakan penyebab kecelakaan pesawat Trigana Air ATR 42 PK YRN bukan pada kondisi bandaranya. Apalagi sebelum pesawat nahas ini melakukan pendaratan, ada pesawat jenis twin otter Trigana yang melakukan take off.

Direktur Operasional Trigana Air Benny Sumaryanto mengatakan pesawat yang dipiloti Hasanudin itu diduga kuat menabrak bukit. Pesawat tidak mengubah rute penerbangannya. Dia memperkirakan kecelakaan disebabkan karena faktor cuaca.

"Saat itu cuaca yang tak menguntungkan. Sebab saat pesawat turun, kemungkinan cuaca tak memungkinkan, sehingga pilot tak bisa full visual dan terlalu dekat dengan bukit," kata Benny ditemui di tempat yang sama.

Pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN tujuan Jayapura-Oksibil jatuh di ketinggian 8500 kaki di sekitar Kampung Atenok, Distrik Oksbob, Pegunungan Bintang. Pesawat ini membawa 54 penumpang, termasuk lima kru pesawat jatuh pada kemiringan 45 derajat.

Pada Selasa, 18 Agustus 2015, tim SAR gabungan telah menemukan total 54 jenazah penumpang dan kru pesawat Trigana Air, termasuk kotak hitam dan uang dari penumpang sejumlah Rp 6,5 miliar. Uang dan jenazah yang ditemukan tak semua utuh. Ada yang dalam keadaan hangus terbakar.

Rencananya, Kamis, 19 Agustus 2015, 54 jenazah akan dievakuasi ke Jayapura. Namun hingga pukul 14.30 WIT, jenazah belum bisa dievakuasi karena cuaca buruk.

CUNDING LEVI

Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

1 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

2 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

2 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

3 hari lalu

Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

Bandara Istanbul menawarkan makanan khas Turki dan dunia, mulai dari jajanan kali lima hingga kebab.

Baca Selengkapnya

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

3 hari lalu

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Optimistis Bandara IKN Bisa Uji Coba Juli 2024

4 hari lalu

Budi Karya Optimistis Bandara IKN Bisa Uji Coba Juli 2024

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi optimistis Bandara Ibu Kota Nusantara atau IKN bisa dilakukan uji coba Juli tahun ini.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

4 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

5 hari lalu

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

Bandara Sam Ratulangi Manado dipastikan bisa beroperasi kembali hari ini, Senin, 22 April 2024 setelah beberapa hari ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik hasil erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

5 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan jalan daerah di Provinsi Gorontalo pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

5 hari lalu

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato pada hari ini, Senin, 22 April 2024. Berikut 7 fakta Bandara Panua Pohuwato, Gorontalo.

Baca Selengkapnya