Pedagang menimbang daging sapi saat mulai berjualan lagi di hari terakhir mogok dagang di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, 12 Agustus 2015. Daging dijual dengan harga Rp 120.000 per kg. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Rofi Munawar, menilai perbaikan infrastruktur logistik dan manajemen stok nasional dapat memperbaiki harga daging sapi.
"Hal ini diperlukan agar proses distribusi dari berbagai sentra produksi nasional bisa berjalan efisien ke pusat-pusat konsumsi nasional," kata Rofi melalui siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu, 15 Agustus 2015.
Menurut dia, apabila hal tersebut bisa segera diwujudkan, konsumen akan mendapatkan harga yang lebih terjangkau dan peternak akan mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal.
Rofi berujar, kelangkaan daging sapi yang terjadi saat ini karena adanya ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan konsumen.
Situasi tersebut, tutur dia, dikhawatirkan menjadi siklus tahunan apabila produksi daging sapi lokal tidak maksimal. Dan impor akan menjadi solusi untuk menstabilkan tata niaga daging sapi nasional.
"Pada umumnya, kenaikan (harga) tersebut sulit untuk diturunkan kembali, kecuali ada intervensi kebijakan reaksioner, seperti impor dan pelepasan stok," katanya.
Kelangkaan dan mahalnya daging sapi, ucap Rofi, akan terus berlangsung selama perubahan harga yang cepat tidak diimbangi dengan perubahan pada sisi produksi.
ANTARA
Berita terkait
Jadwal Final Championship Series Liga 1 Digelar 2 Leg: Persib Bandung vs Madura United
22 menit lalu
Jadwal Final Championship Series Liga 1 Digelar 2 Leg: Persib Bandung vs Madura United
Simak jadwal final Championship Series Liga 1 antara Persib Bandung vs Madura United, serta perebutan posisi ketiga Bali United vs Borneo FC.