Sejumlah pialang memantau pergerakan saham saat peringatan '38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia' di Gedung Bursa Efek Jakarta, 10 Agustus 2015. Acara dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad dan para pelaku pasar modal. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham Singapura berakhir lebih tinggi pada Kamis, 13 Agustus 2015, dengan indikator utama Straits Times Index (STI) naik 30,29 poin atau 0,99 persen menjadi 3.091,78.
Sebanyak 1,44 miliar saham berpindah tangan senilai 1,38 miliar dolar Singapura (985,7 juta dolar AS), dengan 256 saham naik, 190 saham turun, sementara 493 saham lainnya berakhir tidak berubah.
Indeks STI kehilangan 91,57 poin, atau 2,90 persen, menjadi ditutup di 3.061,49 pada Rabu, 12 Agustus 2015, demikian Xinhua melaporkan.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
