Sapi impor diturunkan dari kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Juni 2014. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog memastikan stok sapi potong impor dari Australia akan segera masuk Indonesia. Sapi yang diimpor dari Australia ini diharapkan dapat membantu menekan harga daging sapi di Tanah Air yang tengah melonjak.
“Insya Allah, awal September, mulai ada yang sampai,” kata Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti saat dihubungi Tempo pada Kamis, 13 Agustus 2015.
Izin impor sapi ini telah diterbitkan Kementerian Perdagangan dan direkomendasikan Kementerian Pertanian karena tingginya harga daging yang mencapai Rp 140 ribu per kilogram di pasar.
Namun Djarot enggan menyebutkan jumlah sapi yang impor. Ia mengaku tak ingin angka-angka tersebut disalahgunakan para oknum yang tak ingin pasar daging sapi kondusif.
Daging yang datang nanti akan dikeluarkan secara bertahap sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasar. “Yang penting, pasar daging sapi bisa segera kembali kondusif, karena masyarakat tak boleh terlalu lama dirugikan,” ucap Djarot.
Selain mengimpor daging sapi, Bulog masih mengadakan operasi pasar di Jawa Barat dan Banten. Djarot mengandalkan stok sapi di gudang Divisi Regional (Divre) yang tersisa 190 ton daging potong dan 275 ton daging beku.
Djarot mengakui, angka itu tidak cukup untuk didistribusikan secara nasional. "Kami hanya menyasar daerah yang harganya sangat bergerak."
Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni
27 hari lalu
Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni
Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.