Bank Harda Internasional Mencatatkan Saham Perdana  

Reporter

Rabu, 12 Agustus 2015 16:20 WIB

Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara peringatan '38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia' di Gedung Bursa Efek Jakarta, 10 Agustus 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Harda Internasional (BHI) Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan BBHI. Sebelumnya, Perseroan telah mendapat surat izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 31 Juli 2015 untuk menggelar masa penawaran umum (offering period) selama tiga hari pada 4-6 Agustus 2015.

Menurut Wientoro Prasetyo, Direktur Utama PT Lautandhana Securindo, selaku penjamin pelaksana emisi efek yang ditunjuk Bank Harda untuk proses IPO, pada awalnya Bank Harda siap melepas 900 juta lembar saham kepada publik atau setara 25 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 115-150 per saham.

Namun, kata dia, menjelang masa penawaran umum, Perseroan merevisi jumlah saham menjadi 800 juta lembar dengan harga perdana per saham sebesar Rp 125. “Dari IPO, Perseroan meraup dana sebesar Rp 100 miliar,” kata Wientoro dalam keterangan resmi, Rabu, 12 Agustus 2015.

Wientoro menambahkan, selama masa penawaran umum (offering period), dari tanggal 4 sampai 6 Agustus 2015, telah mengalami kelebihan permintaan mencapai hampir 2,54 kali dari total jumlah saham yang ditawarkan. Hal ini membuktikan bahwa saham Bank Harda Internasional diminati oleh investor.

Antonius Prabowo Argo, Direktur Utama PT Bank Harda Internasional Tbk, menyatakan bahwa seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha.

Ia optimistis, di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Bank Harda Internasional dapat meningkatkan pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini. Menurut dia, ekspansi kredit Perseroan difokuskan pada dua sektor, yaitu retail dan komersial. “Dua sektor ini yang saat ini pertumbuhannya cukup tinggi,” ujar Antonius.

Kinerja keuangan BHI secara terus-menerus menunjukan hasil yang menggembirakan. Posisi terakhir pada tahun 2014 mencatat jumlah aset sebesar Rp 2,02 triliun dengan jumlah kredit Rp 1,50 triliun dan Jumlah dana pihak ketiga sebesar Rp 1,73 triliun.

Adapun rasio kecukupan modal (CAR) menunjukkan peningkatan yang pada Desember 2014 sebesar 15,79 persen menjadi 18,13 persen pada bulan Januari 2015. Dengan jumlah modal pada Desember 2014 sebesar Rp 292 miliar dan meningkat menjadi Rp 323 miliar pada Januari 2015.

Bank Harda didirikan sejak tahun 1992 dan mulai beroperasi tahun 1994. Saat ini jaringan kantor BHI terdiri atas 1 kantor pusat dan 18 kantor cabang/cabang pembantu/kantor kas yang tersebar di Jatabek, Bandung, Surabaya, Solo, Pekanbaru, dan Pontianak.

Kepemilikan saham BHI sebelum IPO dimiliki oleh PT Hakim Putra Perkasa (93,05 persen) dan Kwee Sinto (6,95 persen). Setelah IPO, komposisi kepemilikan saham menjadi PT Hakim Putra Perkasa (72,66 persen), Kwee Sin To (5,43 persen), masyarakat (21,88 persen), dan karyawan BHI (ESA) sebanyak 0,03 persen.

AGUSSUP






Advertising
Advertising

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

1 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

10 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

15 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

26 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

32 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

46 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya