Peternak Khawatir, Bibit Dipangkas Picu Naiknya Harga Ayam

Reporter

Selasa, 4 Agustus 2015 22:01 WIB

TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia (PPUI) mengkhawatirkan rencana pemerintah memangkas bibit atau day old chick (DOC) sebesar 30% memicu kenaikkan harga daging ayam yang melonjak.

Sekretaris PPUI Ashwin Pulungan mengatakan pemangkasan DOC tidak akan menyelesaikan masalah karena tidak seimbang dengan jumlah grand parent stock (GPS) serta parent stock (PS). Oleh karena itu, lanjut dia, harus ada perhitungan mengenai suplai, demand, dan daya beli.

“Bila pemerintah mengurangi DOC tidak akan menyelesaikan masalah harga daging ayam di pasaran,” ujarnya, Selasa (4 Agustus 2015).

Semestinya, ujarnya, pemerintah menyeimbangkan antara jumlah GPS, PS, dan DOC dengan data akurat sesuai kondisi di lapangan. Namun, persoalan data yang dimiliki pemerintah cenderung tidak akurat dipastikan tidak akan menyelesaikan masalah.

“Kami menduga pemerintah tidak punya data akurat. Mereka hanya mengandalkan laporan dari perusahaan tanpa terjun ke lapangan langsung,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah harus secepatnya terjun ke lapangan untuk mencari data akurat agar persoalan hulu-hilir soal perunggasan terutama komoditas ayam bisa teratari. “Jangan sampai kebijakan pengurangan DOC ini pesanan penanam modal asing ,” katanya.

Dia menjelaskan jika permintaan pemangkasan DOC dipesan PMA, ini berdampak juga terhadap kondisi peternak. Pasalnya, permintaan DOC yang nantinya dibeli peternak ke PMA dijual dengan harga murah atau digratiskan asalkan mau membeli pakan dari mereka.

Di sisi lain, peternak ayam menghadapi penurunan permintaan pada semester pertama tahun ini.
Menurutnya, banyak masyarakat yang mengalihkan konsumsi ke telur karena secara umum permintaan telur meningkat.

Ketua Persatuan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Herry Dermawan berharap Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan bisa segera merealisasikan rencana untuk melakukan penelitian secara independen mengenai kebutuhan DOC di lapangan.

Pasalnya, masing-masing pihak baik peternak, breeding farm dan pemerintah mempunyai perkiraannya sendiri terhadap angka kebutuhan DOC di lapangan. Oleh karena itu, perlu ada survei yang dilakukan oleh lembagai independen dan profesional. Sehingga harga ayam tidak fluktuatif.

"Beberapa waktu lalu seusai dilantik menjadi Dirjen Peternakan, Muladno berjanji akan mendatangkan konsultan independen untuk mengukur kebutuhan bibit ayam sebenarnya dan yang ada saat ini," katanya.

Menurutnya, jka jumlahnya melebihi kebutuhan, harus ada upaya pengurangan. Apabila terjadi kekurangan, dia tidak yakin. Oleh karenanya, breeding farm diminta kejujurannya untuk memberikan data faktual.


BISNIS.COM

Berita terkait

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

56 hari lalu

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

25 November 2023

Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

Jepang mendeteksi kasus pertama flu burung tipe H5 yang sangat menular pada musim ini di sebuah peternakan unggas di Prefektur Saga

Baca Selengkapnya

4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

29 Agustus 2023

4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

Sapi adalah hewan ternak penyumbang emisi gas rumah kaca paling banyak. Selain itu ada domba, kambing, babi, dan unggas.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

26 Juli 2023

Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

Korea Selatan menempatkan sebuah penampungan kucing di ibu kota Seoul dalam karantina, setelah mendeteksi flu burung strain H5N1 pada dua kucing

Baca Selengkapnya

Mengenal 10 Jenis Ayam yang Ada di Indonesia dan Ciri - cirinya

21 Juli 2023

Mengenal 10 Jenis Ayam yang Ada di Indonesia dan Ciri - cirinya

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keanekaragaman flora dan faunanya. Ayam menjadi unggas yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Berikut adalah daftar ayam yang bisa kamu temui di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penertiban Bangunan Liar di Area TPU Prumpung Jaktim, 100 Kandang Unggas Sudah Dibongkar

20 Juni 2023

Penertiban Bangunan Liar di Area TPU Prumpung Jaktim, 100 Kandang Unggas Sudah Dibongkar

Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur melakukan penertiban terhadap bangunan liar di area TPU Prumpung. 100 kandang unggas dibongkar.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ayam Kokok Balenggek dari Sumatera Barat yang Bersuara Unik

19 Juni 2023

Mengenal Ayam Kokok Balenggek dari Sumatera Barat yang Bersuara Unik

Pola kokok ayam kokok Balenggek memang berbeda dengan pola kokok ayam pelung, ayam bekisar dan ayam kampung.

Baca Selengkapnya

Bebek Peking, Mengenali Jenis Unggas Ini dan Menu Masakan Khasnya

16 Mei 2023

Bebek Peking, Mengenali Jenis Unggas Ini dan Menu Masakan Khasnya

Bebek peking bahan baku unggas untuk masakan khas Cina

Baca Selengkapnya

18 Ribu Sapi Perah Mati Terbakar di Texas

14 April 2023

18 Ribu Sapi Perah Mati Terbakar di Texas

Lebih dari 18.000 sapi mati dalam ledakan dan kebakaran di peternakan sapi perah di Texas

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Peternak Unggas Demo di Istana Negara hingga Kemendag Suarakan 9 Tuntutan

14 April 2023

Hari Ini, Peternak Unggas Demo di Istana Negara hingga Kemendag Suarakan 9 Tuntutan

Komunitas Peternak Unggas Nasional akan menggelar demo di beberapa titik lokasi pada Jumat, 14 April 2023, dari Istana Negara hingga Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya