Umat Muslim melaksanakan tawaf saat melakukan umrah untuk memperingati Maulid Nabi, di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Senin (13/1). REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setiap umat Islam memiliki impian mendatangi Tanah Suci Mekah, salah satunya lewat ibadah umrah. Biaya untuk pergi umrah tak setinggi pergi haji, sehingga impian beribadah di Tanah Suci semakin mudah dicapai. Apalagi saat ini banyak sekali agen perjalanan yang menawarkan layanan umrah.
Anda sendiri punya rencana melaksanakan ibadah umrah? Ada baiknya segera bersiap-siap dengan menyimpan dana pada instrumen investasi syariah. Mengapa tidak menabung saja? Dan mengapa harus menyimpan pada instrumen investasi syariah?
Menurut Direktur dan Senior Partner OneShildt Financial Planning Budi Raharjo, jenis instrumen investasi yang ideal untuk persiapan umrah adalah instrumen yang tentunya memenuhi kaidah investasi syariah, misalnya logam mulia, dinar emas, reksa dana syariah, saham syariah, ataupun tabungan rencana syariah. Selain itu, sukuk retail dapat menjadi pilihan.
Instrumen investasi semacam itu ideal untuk dipilih karena sesuai dengan tujuannya: untuk ibadah. Jika memilih instrumen investasi syariah akan terbebas dari unsur riba, gharar (tipu daya), maisir (perjudian), atau haram. Dengan begitu, akan sangat membantu menyempurnakan ibadah.
Untuk merealisasikan rencana ibadah umrah, coba lihat kembali kemampuan Anda. Saat yang tepat untuk mulai mempersiapkan umrah adalah apabila kebutuhan dasar telah mampu dipenuhi. “Dan jangan sampai niat untuk umrah mengabaikan kewajiban agama yang lain yang harus dituntaskan sebelumnya,” katanya.
Anda dapat menyesuaikan berapa lama akan mengumpulkan dana untuk umrah sesuai kemampuan. Jika Anda hanya mampu mencicil, kumpulkan dana sedikit demi sedikit. Anda dapat menyiapkan dalam jangka waktu 3-5 tahun. Kumpulkan dana ke dalam instrumen investasi yang telah Anda pilih.
Ingat, biaya umrah berkaitan erat dengan nilai kurs. Inilah yang menjadi alasan kuat mengapa sebaiknya mempersiapkannya lewat investasi. Sebab, ada tingkat kenaikan biaya umrah dan risiko pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang yang bersangkutan.
Melalui investasi, uang yang dikumpulkan berpotensi berkembang. Berbeda dengan menabung, jumlah yang terkumpul nantinya belum tentu mengejar tingkat kenaikan biaya umrah.
Pilihan produk investasi syariah belum terlalu banyak, sehingga variasi tingkat keuntungan dan risikonya juga masih terbatas. Jadi sebaiknya maksimalkan penggunaan suatu instrumen investasi syariah yang ada dengan menciptakan portofolio yang sesuai tujuan dan karakter investasi Anda. Jangan ragu mempersiapkan ibadah umrah dengan investasi syariah, ya!
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
36 hari lalu
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
39 hari lalu
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
26 Februari 2024
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
BI memproyeksikan Ekonomi Syariah Indonesia tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024. Adapun pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan perbankan syariah.
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
26 Februari 2024
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
Kementerian Keuangan menyoroti minimnya porsi keuangan syariah terhadap kinerja sektor keuangan nasional. Padahal, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam.
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
22 Februari 2024
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan berikutnya. Lalu siapa yang berpotensi menjadi Menkeu berikutnya?