Kebakaran Hutan Jadi Agenda dalam Rapat Negara ASEAN  

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 11:19 WIB

Foto udara kebakaran lahan di kawasan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin, 27 Juli 2015. Data dari satelit Terra Aqua memperlihatkan ada 62 titik sebaran hot spot dan asap di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Isu kebakaran hutan dan bencana asap menjadi salah satu agenda inti yang dibahas dalam rapat yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama kementerian bidang lingkungan hidup dari sejumlah negara ASEAN.

Pertemuan bertajuk “Technical Working Group (TWG) Ministerial Steering Committee on Transboundary Haze Pollution” tersebut dihadiri lima menteri bidang lingkungan hidup dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Kebakaran hutan dan bencana asap diprediksi masih terus terjadi pada tahun ini, meskipun intensitasnya diperkirakan akan menurun dibandingkan dengan kondisi pada tahun-tahun sebelumnya. Salah satu indikator penurunan bencana adalah berkurangnya jumlah titik api (hotspot) di sejumlah wilayah yang menjadi titik-titik utama terjadinya kebakaran hutan di Indonesia.

KLHK mencatat, sepanjang 2015, jumlah titik api di Riau mencapai 1.166 titik, menurun 69 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Demikian pula jumlah titik api di Kalimantan Barat pada periode Januari-Juli 2015 tercatat sebanyak 539 titik, menurun 71 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. “Jumlah hotspot di seluruh Indonesia adalah 4.763 titik,” demikian keterangan resmi yang dirilis KLHK, Selasa, 28 Juli 2015.

Menurut KLHK, penurunan jumlah hotspot merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, universitas, pihak swasta, dan masyarakat.

Di lingkup ASEAN, pemerintah di setiap negara telah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan pencemaran udara. Di antara langkah yang telah diambil adalah memperkuat kapasitas pemadam kebakaran hutan dan lahan, menyelenggarakan pengendalian kebakaran, serta manajemen dan rehabilitasi gambut.

Selain itu, kelima negara yang terlibat dalam pertemuan ini berencana mendirikan ASEAN Coordinating Centre on Transboundary Haze Pollution Control (ACC THP).

BISNIS.COM

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

39 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

43 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

44 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

45 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

49 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

56 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya