Angaran 2016 Kementerian Pekerjaan Umum Jadi Rp106 Miliar

Reporter

Jumat, 10 Juli 2015 22:00 WIB

Sebuah keluarga berada di sekitar pemukiman kumuh tepi rel Tanah Abang, Jakarta, Rabu (14/10). Sejumlah pengamat properti memperkirakan permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) akan melonjak pada akhir tahun ini menyusul penurunan suku bunga kredit ba

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berkomitmen untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur nasional dengan menambah alokasi anggaran infrastruktur di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp4 triliun pada 2016.


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan berdasarkan hasil pembahasan terakhir dengan Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) diputuskan bahwa Pagu Iindikatif anggaran Kementerian PUPR tahun 2016 meningkat dari Rp102 triliun menjadi Rp106 triliun.


"Keputusan terakhir Pagu Indikatif yang disetujui dan akan dimasukkan dalam nota keuangan ialah Rp106 triliun," kata Basuki di Jakarta, Kamis (9 Juli 2015).


Dia menuturkan, alokasi anggaran Rp106 triliun masih bersifat sementara, pasalnya pihaknya berencana untuk mengajukan tambahan alokasi anggaran dalam APBN-P 2016. Menurutnya, tambahan alokasi anggaran dibutuhkan untuk mencapai target pembangunan infrastruktur sesuai dengan arahan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.


Untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur sesuai dengan RPJMN, imbuhnya, pada tahun 2016 Kementerian PUPR berencana untuk mengusulkan anggaran Rp178 triliun. Akan tetapi, mengingat ketersediaan dana yang dimiliki pemerintah, maka usulan alokasi diturunkan menjadi Rp126 triliun.


Berdasarkan penjelasannya, dalam RPJMN 2015-2019, Kementerian PUPR memperoleh tugas untuk melaksanakan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur seperti pembangunan 49 bendungan baru, 1 juta hektar jaringan irigasi baru, rehabilitasi 3,3 juta hektar jaringan irigasi. Kemudian, membangun 1.500 km jalan tol, 2.650 km jalan nasional, 100% akses air minum layak, penanganan kawasan kumuh, 100% akses sanitasi layak, dan beberapa proyek-proyek prioritas lainnya.


Dengan adanya penambahan alokasi anggaran, maka pihaknya bisa menambah jumlah daftar proyek yang dapat direalisasikan pada 2016. Beberapa proyek infrastruktur yang akan digenjot pembangunannya antara lain ialah konstruksi sejumlah ruas tol yang menjadi porsi dukungan pemerintah, pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional, pembangunan jalan perbatasan, pembangunan jalan Trans Papua, perumahan rakyat dan revitalisasi kampung nelayan.


Berita terkait

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

8 jam lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

17 jam lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

1 hari lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

2 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

5 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

7 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

7 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya