TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi menargetkan sembilan proyek fasilitas produksi minyak dan gas bumi akan beroperasi pada semester kedua 2015.
Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro di Jakarta, Kamis mengatakan total kapasitas fasilitas produksi kesembilan proyek tersebut adalah minyak 193.000 barel per hari dan gas 500 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Dengan adanya tambahan fasilitas produksi ini, kami optimis target lifting APBN Perubahan 2015 sebesar 825.000 barel minyak per hari dapat tercapai," ujarnya.
Per 30 Juni 2015, produksi terjual (lifting) minyak baru tercatat 763.600 barel per hari atau 92,6 persen dari target 825.000 barel per hari.
Sementara, "lifting" gas sebesar 6.587 juta kaki kubik per hari atau 96,4 persen dari target 7.079 MMSCFD.
Secara total, "lifting" migas sebesar 1,94 juta barel setara minyak per hari atau 94,8 persen dari target 2,045 juta barel setara minyak per hari.
Menurut Elan, proyek fasilitas produksi minyak yang menjadi andalan pencapaian target produksi APBN Perubahan 2015 dan mulai beroperasi pada semester kedua adalah Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu dengan operator ExxonMobil Cepu Ltd.
Fasilitas produksi Banyuurip yang akan mulai "onstream" pada kuartal ketiga 2015 itu memiliki kapasitas sebesar 185.000 barel per hari.
Dengan selesainya fasilitas tersebut, Banyu Urip yang per Juni 2015 berproduksi 83.534 barel per hari akan meningkat pada Agustus menjadi 149.000 barel per hari dan terus meningkat hingga 205.000 barel per hari pada November 2015.
Sedangkan, tujuh proyek lainnya yang "onstream" pada semester kedua 2015 adalah Receiving Tank Facility dengan operator EMP Tonga (Mosesa), Suban Mid Term Water Disposal dari ConocoPhillips (Grissik) Ltd, dan dua proyek Total E&P Indonesie yakni South Mahakam Development 3 (Jempang Metulang 1) dan Bekapai Phase 2B Facilities Modification.
Keempat proyek fasilitas produksi tersebut akan mulai beroperasi pada kuartal ketiga 2015.
Lalu, tiga proyek lainnya yang "onstream" pada kuartal keempat 2015 adalah dua proyek CNOOC yakni SES Gas Development (Asti-A) dan SES Gas Development (Mila-A), serta Kepodang Development dengan operator Petronas Carigali Muriah Ltd.
Pada semester pertama 2015, sebanyak tiga proyek fasilitas produksi migas telah beroperasi yakni Pelikan, Blok Natuna A dengan operator Premier Oil Natuna Sea BV, Bukit Tua, Blok Ketapang dari Petronas Carigali Ltd, dan Senoro Gas, Blok Senoro-Toili yang dioperatori JOB Pertamina-Medco E&P Tomori.
"Total kapasitas fasilitas produksi ketiga proyek tersebut adalah 31.000 barel per hari dan 480 MMSCFD," ujar Elan
ANTARA
Berita terkait
Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas
23 Februari 2024
Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.
Baca SelengkapnyaPengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen
12 Desember 2023
SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T
26 November 2023
SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016
23 Januari 2023
SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen
19 Januari 2023
SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar
3 Januari 2023
BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAirlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas
24 November 2022
Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas
23 November 2022
Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.
Baca SelengkapnyaKepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar
23 November 2022
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
28 Oktober 2022
Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri
Baca Selengkapnya