Finansial Inklusif Bisa Tambah Investasi Pembangunan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 9 Juli 2015 22:00 WIB

Darmin Nasution. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution mengatakan, tingkat finansial inklusif harus ditingkatkan, agar mampu mengoptimalkan dana masyarakat untuk memenuhi kebutuhan investasi dalam pelaksanaan program pembangunan.

"Pupuk modal tabungan dalam negeri melalui finansial inklusif. Dana masyarakat jika ditampung di bank akan menambah kemampuan sektor keuangan untuk membiayai investasi," katanya dalam "Silaturahmi dengan Dunia Usaha, Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi" di Jakarta, Kamis.

Darmin mengingatkan, pentingnya tingkat finansial inklusif, atau tingkat penetrasi masyarakat terhadap produk dan jasa sektor keuangan, agar industri jasa keuangan dapat memanfaatkan likuiditas yang cukup dalam menyalurkan pembiayaan untuk pembangunan.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut menyebutkan bahwa defisit kembar (twin deficit), yakni defisit transaksi berjalan dan defisit anggaran (APBN), masih melanda Indonesia.

Hal tersebut, dinilainya, ditambah dari realisasi penerimaan pajak di semester I 2015 yang di bawah ekspetasi.

Akibatnya pembiayaan pembangunan akan menjadi kendala, dan sering berakhir dengan solusi sementara yakni meminjam dana dari asing.

"Defisit transaksi berjalan pasangannya ada di twin deficit. Transaksi berjalan defisit, tabungan masyarakat kurang. Kita tidak pernah bahas saving untuk biayai investasi," ujar dia.

Darmin mengatakan, finansial inklusif juga merupakan pilar untuk menjaga fondasi dan stabilitas sektor keuangan. Masih banyaknya kebutuhan akan pinjaman asing akan sangat mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Padahal, kurs merupakan hal yang rentan dan perlu dijaga pemerintah dan Bank Indonesia," ujarnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia pada 2013 baru 21,8 persen, sedangkan tingkat inklusifitas masyarakat 59 persen.

Adapun kebutuhan investasi pembangunan, misalnya untuk pembangunan sektor infrastruktur hingga 2019 mencapai Rp5.452 triliun. Investasi pemerintah dialokasikan memenuhi 22 persen dari total kebutuhan tersebut. Sedangkan investasi lainnya bersumber dari BUMN, BUMD dan pihak swasta.

ANTARA

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

10 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

18 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

29 November 2023

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.

Baca Selengkapnya