TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution mengatakan telah terjadi pergeseran motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bila sebelumnya perekonomian digerakkan sektor manufaktur, kini menjadi komoditas.
Itu sebabnya, kata dia, ketika harga komoditas di pasar dunia menurun, beberapa daerah yang sebelumnya sangat menikmati hasil ekonomi dari pertambangan dan perkebunan saat ini paling terpengaruh. Beberapa di antaranya mengalami pertumbuhan negatif.
Darmin menyampaikan potret dan paparan ekonomi ini sebagai pengantar dalam acara bertajuk "Silaturahmi dengan Dunia Usaha, Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi". Acara diselenggarakan ISEI di Jakarta Convention Center, Senayan. Darmin Nasution memberikan paparan ekonomi di hadapan Presiden Joko Widodo dan ratusan undangan.
Menurut Darmin, mestinya anggaran belanja negara bisa menjadi jalan keluar dalam situasi perlambatan ekonomi. "Tapi sepertinya kita terlambat merespons tren penurunan ini."
Darmin menilai target penerimaan pajak yang naik 39 persen di tengah perlambatan ekonomi sebagai hal yang tidak sesuai dengan kebijakan fiskal yang cenderung ketat. Karena target yang ambisius itu hendak dicapai dalam waktu singkat, yang terjadi justru banyak kebijakan yang terasa kurang persiapan dan akhirnya mengganggu dunia usaha.
Sebelumnya, Bank Dunia mengungkapkan pesimismenya atas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Dunia merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7 persen dari sebelumnya 5,2 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I sebesar 4,7 persen merupakan tingkat pertumbuhan paling lambat sejak 2009.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan kondisi yang kurang mendukung datang dari rendahnya harga komoditas dan melemahnya pertumbuhan investasi. Chaves mengatakan Indonesia dapat bertindak dengan meningkatkan belanja infrastruktur yang berkualitas dan tetap menjaga defisit fiskal dalam batasan 3 persen dari produk domestik bruto.
ISEI menggelar seminar nasional dalam rangka kongres ISEI XIX dengan tema "Menghidupkan Kembali Sektor Industri sebagai Penggerak Ekonomi Nasional". Hadir dalam acara tersebut Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Gubernur BI, Ketua Umum Kadin, dan para menteri Kabinet Kerja.
Darmin Nasution mengatakan acara ini bertujuan mengungkap masalah perlambatan ekonomi yang saat ini dialami Indonesia. Diharapkan Presiden Jokowi juga bisa memberikan jawaban atas permasalahan tersebut. "Di sini kami menyampaikan permasalahan ekonomi Indonesia dewasa ini," ujarnya.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
12 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
14 hari lalu
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
21 hari lalu
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.