Kebijakan Asing Miliki Properti Tak Akan Ganggu Pasar

Reporter

Rabu, 8 Juli 2015 19:23 WIB

Sejumlah pekerja tengah menyelesaikan pembangunan apartemen di kawasan Jalan Ratulangi Makassar, 9 Juni 2015. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memperkirakan pembangunan apartemen lorong, dengan konsep minimalis diperkirakan menelan dana hingga Rp200 juta per unit.TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana kepemilikan properti oleh warga negara asing menuai kontroversi. Apabila WNA diperbolehkan memiliki properti di Indonesia, dikhawatirkan para pengembang akan berbondong-bondong membangun hunian kelas atas, yang lebih menguntungkan bagi mereka.

Namun kekhawatiran itu ditepis konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL). Menurut mereka, kepemilikan asing atas properti tidak akan mengganggu pasar hunian di Indonesia. Vivin Harsanto, Head of Advisory JLL, mengatakan pengembang pasti akan mempertimbangkan pasar dan permintaan.

"Saat ini pasar paling gendut di kelas menengah. Sedangkan pasar orang asing itu tipis sekali. Pengembang tentu akan memilih yang pasarnya lebih besar," kata Vivin dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu, 8 Juli 2015.

Vivin juga mengungkapkan bahwa ekspatriat di Indonesia yang saat ini berjumlah sekitar 100 ribu orang hanya tinggal untuk sementara dan terbiasa menyewa. Karena itu, ia yakin kebijakan asing boleh memiliki properti tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pasar.

Senada, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Asosiasi Pengusaha Indonesia Suryadi Sasmita mengatakan jutaan masyarakat kelas menengah-bawah di Indonesia membutuhkan hunian. Pengembang akan lebih tertarik membangun hunian untuk kelas menengah-bawah yang pasarnya besar.

Suryadi juga mengungkapkan, sebelum adanya wacana ini, hanya Indonesia yang melarang orang asing memiliki properti. Ia menilai pemerintah perlu membuat regulasi agar WNA membeli properti yang mahal dan tidak mengganggu pasar.

"Di Eropa, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Malaysia itu banyak WNI membeli rumah. Tidak ada larangan. Barangkali hanya di Indonesia yang dilarang. Peraturan itu aneh dan tidak jelas. Untuk apa ada larangan? Dunia ini sudah terbuka," kata Suryadi.

NIBRAS NADA NAILUFAR

Berita terkait

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

59 hari lalu

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

2 Maret 2024

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

19 Februari 2024

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.

Baca Selengkapnya

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

30 Oktober 2023

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

Investasi properti kini semakin dilirik karena nilainya yang terus naik. Namun, sebelum berinvestasi wajib mengetahui jenis dan keuntungannya.

Baca Selengkapnya

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

25 Oktober 2023

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

Penting bagi pemula memahami cara investasi properti dengan strategi cerdas agar tidak merugi dan mendapat untung. Mari simak tipsnya.

Baca Selengkapnya

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

12 September 2023

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

PPJB adalah dokumen penting dalam transaksi properti di Indonesia. Apa itu PPJB beserta peran dan contohnya? Simak penjelasannya ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

23 Agustus 2023

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

Srettha Thavisin, pimpinan salah satu pengembang real estate terbesar di Thailand, terpilih sebagai perdana menteri pada Selasa, 22 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

10 Agustus 2023

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

Pebisnis Aguan Sugianto telah menggelontorkan investasi puluhan miliar rupiah untuk pembangunan Aloha PIK 2. Siapakah sosok Aguan ini?

Baca Selengkapnya

Jokowi Senang Sektor Real Estate Jadi Salah Satu Penyumbang PDB Terbesar

9 Agustus 2023

Jokowi Senang Sektor Real Estate Jadi Salah Satu Penyumbang PDB Terbesar

Presiden Jokowi mengaku senang bisnis real estate menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

1 Juni 2023

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

MRT Jakarta belajar dari pengembangan bisnis kereta bawah tanah yang dikelola LTA Singapura dan MTR Hong Kong.

Baca Selengkapnya