ECB Tetap Beri Bantuan Likuiditas Darurat Perbankan Yunani  

Reporter

Selasa, 7 Juli 2015 15:33 WIB

Patung mata uang Eropa, Euro, di depan Bank Sentral Eropa (ECB), Frankfurt, Jerman, September 2007 silam. AP/Bernd Kammerer

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan mempertahankan bantuan likuiditas darurat (ELA) bagi bank-bank Yunani di tingkat yang ditetapkan pada 26 Juni 2015.

Dewan ECB menggelar konferensi melalui telepon pada Senin sore, 6 Juli 2015, tentang krisis uang tunai (kas) Yunani setelah pemilih Yunani menolak langkah-langkah penghematan lebih lanjut dalam referendum dana talangan (bailout) pada Minggu, 5 Juli 2015.

Bank sentral zona euro juga mencatat, ELA hanya dapat diberikan terhadap agunan yang cukup dan untuk bank-bank Yunani yang agunannya bergantung pada "tingkat yang signifikan" pada aset-aset terkait dengan utang pemerintah.

"Dalam konteks ini, Dewan Gubernur memutuskan pada Senin guna menyesuaikan pengurangan nilai agunan yang diterima oleh bank sentral Yunani, Bank of Greece, untuk ELA," demikian menurut pernyataan mereka tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

ECB, menurut Dewan Gubernur, memantau secara cermat situasi di pasar keuangan dan setiap dampaknya pada keseimbangan risiko terhadap stabilitas harga di kawasan euro.

ELA saat ini satu-satunya sumber pembiayaan bagi bank Yunani. Namun, dengan program dana talangan Yunani sekarang resmi berakhir dan tidak ada program baru, kondisi-kondisi untuk kelanjutannya tidak lagi terpenuhi.

Namun para analis memperkirakan ECB tidak akan ingin menjadi salah satu yang menarik "steker" pada Yunani dan memaksa negara itu keluar dari mata uang tunggal. Hal itu dilaporkan AFP.

ANTARA

Berita terkait

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

23 Februari 2024

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

Aksi petani dan peternak di Yunani dalam rangkaian demonstrasi besar selama 2 hari menyuarakan tentang kesejahteraan mereka yang belum terjamin.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Presiden Yunanai Mengunjungi Turki

22 Mei 2017

Pertama Kali, Presiden Yunanai Mengunjungi Turki

Presiden Pavlopoulos akan mengunjungi Ecumenical Patriarchate, gereja ortodoks di Istanbul.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Menabrak Rumah di Yunani, 3 Tewas  

14 Mei 2017

Kereta Api Menabrak Rumah di Yunani, 3 Tewas  

Belum diketahui penyebab kereta api keluar dari rel.

Baca Selengkapnya

Yunani: Turki Berharap Tentaranya Diekstradisi

25 Februari 2017

Yunani: Turki Berharap Tentaranya Diekstradisi

Delapan anggota militer Turki terbang ke Yunani dengan helikopter pada 2016 usai gagal melancarkan kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Baca Selengkapnya

Bom 226 Kg Ditemukan, 75 Ribu Warga Yunani Dievakuasi

12 Februari 2017

Bom 226 Kg Ditemukan, 75 Ribu Warga Yunani Dievakuasi

Sekitar 75 ribu penduduk Thessaloniki, kota terbesar kedua Yunani mulai dievakuasi setelah ditemukan bom sebesar 226 kilogram.

Baca Selengkapnya

Yunani Batalkan Ekstradisi Tersangka Kudeta ke Turki

27 Januari 2017

Yunani Batalkan Ekstradisi Tersangka Kudeta ke Turki

Mahkamah Agung Yunani membatalkan keputusan ekstradisi delapan anggota Angkatan Udara Turki yang diduga terlibat kudeta gagal Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Musim Salju di Eropa, PBB Khawatirkan Nasib Pengungsi

13 Januari 2017

Musim Salju di Eropa, PBB Khawatirkan Nasib Pengungsi

"Jumlah korban meninggal untuk tahun ini mencapai 27 orang," katanya.

Baca Selengkapnya

Duh, Anonymous Retas Semua Bank Sentral dalam 30 Hari

4 Mei 2016

Duh, Anonymous Retas Semua Bank Sentral dalam 30 Hari

Anonymous, kelompok peretas, menyerang sistem komputerisasi bank sentral Yunani kemarin, 3 Mei 2016.

Baca Selengkapnya

Dua Pengungsi Idomeni di Yunani Membakar Diri  

23 Maret 2016

Dua Pengungsi Idomeni di Yunani Membakar Diri  

Dua pengungsi yang tinggal di kamp Idomeni, Yunani, membakar diri sendiri saat berlangsung protes pengungsi.

Baca Selengkapnya

Kamp Pengungsi Timteng 'Idomeni' Lebih Buruk daripada Kamp Nazi  

20 Maret 2016

Kamp Pengungsi Timteng 'Idomeni' Lebih Buruk daripada Kamp Nazi  

Kondisi kamp Idomeni, kata Kouroublis, sangat kumuh dan tidak layak huni serta begitu menyedihkan bagi pengungsi dari Suriah dan Irak.

Baca Selengkapnya