Atasi Dweling Time, Jonan Usul Bangun 'Samsat' di Priok  

Reporter

Senin, 6 Juli 2015 16:15 WIB

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, menunggu dimulainya Sidang Kabinet di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 6 Juli 2015. Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo membahas draft nota keuangan dan postur RAPBN 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan masalah lamanya waktu labuh (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, hanya bisa diselesaikan kalau sistem pelayanan satu atap (national single window) diterapkan. Dengan begitu, arus keluar masuk barang lebih cepat. “Di pelabuhan harus diterapkan kayak model Samsat (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) itulah,” kata Jonan dalam wawancara khusus di kantornya, pekan lalu.

Menurut Jonan, harus ada otoritas yang jelas menggawanginya di bawah satu komando. Caranya, semua pihak terkait dengan masalah pelabuhan ini mengirimkan perwakilannya ke pelayanan satu atap tersebut. Dengan begitu, koordinasi akan lebih mudah dan cepat, sehingga pelayanan satu atap bisa berjalan. “Mereka nanti dapat gaji dan tunjangan disamakan.”

Saat ini, ucap Jonan, ada 18 kementerian dan instansi yang terlibat di Priok. Instansi itu antara lain Bea dan Cukai, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. Karenanya, di bawah koordinasi Menteri Koordinator Kemaritiman nanti bisa dimintakan keputusan presiden untuk menunjuk otoritas pelayanan satu atap tersebut sesuai dengan undang-undangnya.

Jonan menuturkan otoritas pelabuhan (syahbandar) bisa melakukan apabila ditunjuk sebagai pelaksana NSW. Sumber daya manusia, perangkat teknologi informasi, dan investasi baru bisa dikerahkan setelah itu. “Saya usul ke Pak Menko Maritim. Sekarang terserah beliau, apakah usul ke presiden atau tidak,” ucap Jonan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengeluhkan lamanya dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. Ia bahkan sempat naik pitam lantaran tak mendapat jawaban memuaskan dari pejabat di Pelabuhan Tanjung Priok soal siapa yang paling memperlambat waktu tunggu kontainer. Jokowi bahkan mengancam bakal mencopot petugas hingga menteri yang tidak mau memperbaiki kondisi pelabuhan peti kemas.

Jonan mengatakan Priok menjadi sorotan karena sebagian besar atau sekitar 60 persen arus barang masuk dan keluar dari sana. Menurut dia, masalah dwelling time yang lama (lebih 4,5 hari) karena ada red zone sehingga harus melalui pemeriksaan ketat, termasuk proses karantina barang dan lainnya.

AGUSSUP

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

2 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

5 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

7 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

13 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

17 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

17 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

18 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya