Jokowi Diharapkan Dapat Pulihkan Kepercayaan Pasar  

Reporter

Rabu, 1 Juli 2015 22:00 WIB

Ismed Hasan Putro. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pada bulan ramadan ini, Ismed Hasan Putro, galau. Bukan karena tidak fokus menunaikan ibadah namun ia begitu mencermati elite politik yang dinilainya terlalu banyak menghabiskan energi yang sia-sia dan terjebak dalam polemik yang tidak produktif.

Ismed, Ketua Masyarakat Profesional Madani (MPM), mengharapkan sebaiknya semua elite bangsa, bisa mengelola dan menahan diri untuk tidak menghabiskan energi dan terjebak dalam polemik soal reshufle dan hina menghina Meneg BUMN Rini Soemarno kepada Presiden Jokowi.

"Akan sangat elok jika perdebatan dan energi itu dialokasikan untuk segera mengatasi dan mengeksekusi hambatan yang terkait komplikasi masalah ekonomi nasional saat ini," katanya kepada Bisnis.com (Selasa, 30 Juni 2015)

Biarkan soal transkrip yang beredar luas dan dianggap menghina diselesaikan oleh Presiden Jokowi dengan Menteri BUMN saja. Alangkah bijaknya jika elite parpol tidak kian mengumandangkan tabuhan kegaduhan, kata mantan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) itu.

Bagi Ismed, kegaduhan politik hanya akan memupuk kerisauan yang kian dalam bagi pelaku pasar dan kalangan investor. Para pemodal dari beberapa negara saat ini bersikap wait and see terhadap dinamika yang ada. "Pasar membutuhkan langkah nyata dari pemerintah dalam merespon semua kegamangan terkait IHSG dan penurunan nilai rupiah."

Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kini berada di posisi 4.910,66, jauh meninggalkan rekor sepanjang sejarah pasar modal Indonesia pada 7 April yang masih bertengger di 5.532. Rupiah kemarin ditutup pada posisi 13.332 terhadap dolar AS.

Menurut Ismed, pelaku pasar membutuhkan kepercayaan yang kuat pada pemerintah melalui kebijakan dan implementasi visi yang dijanjikan dalam Pilpres lalu. Jika itu pilihannya tentu akan lebih konstruktif. "Ini sangat mendesak untuk dapat diwujudkan. Kami kalangan profesional meyakini bahwa JKW-JK masih dalam satu visi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan kian mensejahterakan masyarakat."

Ia masih menaruh harapan besar kepada pasangan JKW-JK dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atas nama bangsa Indonesia, dapat kembali memulihkan kepercayaan dari pelaku pasar dan kalangan investor.


BISNIS.COM

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

7 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

8 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

9 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

10 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

10 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

12 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

16 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

17 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

18 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

18 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya