TEMPO.CO, Jakarta - PT Freeport Indonesia mengatakan siap melepas sebagian kepemilikan saham mereka ke publik pada Oktober mendatang. Saham dilepas secara perlahan-lahan hingga 2019 atau dua tahun sebelum masa kontrak perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat ini berakhir.
"Proses pelepasan sudah disetujui. Kita ikuti semua aturan pemerintah," ujar Direktur Utama Freeport Indonesia Maroef Syamsuddin selepas rapat dengar pendapat umum dengan DPR, Selasa, 23 Juni 2015.
Sekitar 20 persen saham bakal dilepas Freeport tahun ini dan sisanya dilakukan secara bertahap pada 2019. Saat ini sekitar 9,36 persen saham sudah dimiliki pemerintah. Sayangnya, Maroef enggan menyatakan berapa bagian saham yang akan dijual ke publik.
Anggota Komisi VII Fraksi PDIP Tony Wardoyo belum sepenuhnya sepakat soal besaran divestasi. Pemerintah masih bisa bernegosiasi agar Freeport menambah pelepasan saham di atas 30 persen.
Nantinya, kata Tony, sebagian saham tersebut bisa dibeli oleh pemerintah Papua. "Jadi manfaatnya bisa lebih besar," kata Tony.
Penjualan saham Freeport tertera dalam Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara. Divestasi juga menjadi bagian dari enam kewajiban Freeport dalam rangka perpanjangan Kontrak Karya.
Sebelumnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menilai PT Aneka Tambang (Persero) Tbk sudah layak mengambil jatah 10 persen saham Freeport. Sebab, dengan itu, kepemilikan pemerintah di perusahaan ini secara tidak langsung semakin besar. Menteri ESDM Sudirman Said juga mendukung pembelian saham Freeport oleh Antam.
ROBBY IRFANY | FAIZ NASHRILLAH
Berita terkait
Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024
1 hari lalu
Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini
Baca SelengkapnyaBahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba
5 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.
Baca SelengkapnyaRiwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI
21 hari lalu
Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi
37 hari lalu
Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.
Baca SelengkapnyaMIND ID Jadi Mayoritas di Vale Indonesia, Block Voting Vale Canada dan Sumitomo Batal
26 Februari 2024
MIND ID mengkonfirmasi perjanjian block voting VCL dan SMM dibatalkan, seiring dengan pelepasan saham 14 persen saham Vale Indonesia hari ini.
Baca SelengkapnyaTebus 14 Persen Saham Vale Indonesia, MIND ID Rogoh US$ 300 Juta, Ada Buat Right Issue
26 Februari 2024
MIND ID mengeluarkan uang hingga US$ 300 juta untuk mendapatkan 14 persen saham Vale Indonesia. Dengan demikian porsi MIND ID jadi 34 persen.
Baca SelengkapnyaDivestasi Saham Vale Indonesia Rampung, Harga Rp 3.050 Per Saham
26 Februari 2024
Divestasi Vale Indonesia sah terlaksana. MIND ID menebus saham di harga Rp 3050 per saham. MIND ID jadi pemegang saham mayoritas.
Baca SelengkapnyaDisebut Sepakat Divestasi Rp 3.000 Per Saham, Vale Indonesia: Belum Ada Perjanjian soal Harga
22 Februari 2024
Vale Indonesia angkat bicara soal divestasi sahamnya ke MIND ID yang disebut telah disepakati harganya di Rp 3.000 per lembar saham.
Baca SelengkapnyaDivestasi Saham Vale Disebut Beres Pekan Depan, Erick Janji Kebut Hilirisasi
20 Februari 2024
Erick Thohir menyebut divestasi saham saham Vale merupakan momentum yang sangat baik untuk mendorong hilirisasi nikel.
Baca SelengkapnyaNegosiasi Divestasi Saham Vale Masih Alot, Sampai Kapan?
20 Desember 2023
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan target rampungnya divestasi saham Vale Indonesia sebesar 14 persen ke MIND ID.
Baca Selengkapnya