BI, Sarankan Menukar Uang ke Bank Resmi Agar Tak Rugi  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 23 Juni 2015 01:40 WIB

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). Dok. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat menukarkan uang pecahan kecil untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri di lokasi resmi guna mencegah kerugian.

"Kalau di tempat tidak resmi dikhawatirkan jumlah lembarnya berkurang serta ada kemungkinan memperoleh uang palsu," kata Kepala Perwakilan BI Sumbar Puji Atmoko di Padang, Senin.

Menurut dia masyarakat dapat menukarkan uang pada seluruh bank umum yang ada di Sumbar karena sudah ada kerja sama penukaran uang secara gratis sejak Februari 2015.

"Penukaran melalui bank selain aman dan terjamin juga tidak dipungut biaya," kata dia.

Ia mengakui belum ada aturan terkait adanya pihak yang membuka jasa penukaran uang secara pribadi yang memungut biaya tambahan bagi masyarakat yang hendak menukar uang.

Puji juga mengingatkan agar masyarakat lebih waspada, cermat dan teliti dalam menerima uang guna mengantisipasi beredarnya uang palsu.

Dalam memperlakukan uang, masyarakat juga diminta menggunakan konsep 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang serta menyimpan dengan baik serta tidak melipat, dan menstaples.

Ia mengatakan pada tahun ini BI tidak membuka layanan khusus karena telah menjalin kerja sama penukaran uang dengan seluruh bank umum di Sumbar.

Ia menyampaikan selama Ramadhan layanan penukaran di perbankan umum akan dibuka setiap hari kerja mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB kecuali Jumat hanya sampai pukul 11.00 WIB.

Menurut dia ini dilakukan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan penukaran sampai ke daerah dan BI akan lebih fokus memenuhi kebutuhan uang kartal sesuai yang dibutuhkan.

Puji menyebutkan BI perwakilan Sumbar telah menyiapkan uang tunai sekitar Rp5,45 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 1436 Hijriyah.

"Berdasarkan penghitungan diperkirakan kebutuhan uang tunai pada Ramadhan dan Idul Fitri di Sumbar sekitar Rp4,2 triliun sebagai antisipasi BI menyiapkan Rp5,45 triliun, kata dia.

Menurut dia uang kartal yang disiapkan pada tahun ini meningkat 53,6 persen dibandingkan tahun lalu dimana pada 2014 uang yang disiapkan hanya Rp2,7 triliun.

Tahun ini kebutuhan uang tunai diperkirakan naik seiring meningkatnya kegiatan ekonomi masyarakat pada saat Lebaran yang terkenal dengan tradisi mudik atau pulang kampung serta budaya "manambang", kata dia.

Ia menyebutkan dari Rp4,2 triliun tersebut terdiri atas uang pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu dan Rp20 ribu senilai Rp3,98 triliun dan pecahan kecil Rp10 ribu ke bawah sebanyak Rp261,9 miliar.

Sementara, Anton salah seorang warga menyambut baik kebijakan penukaran uang melalui bank umum karena akan lebih praktis.

"Kalau menukar di BI hanya pada satu tempat sehingga antre, bank umum lebih banyak pilihan," kata dia.

ANTARA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

20 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

1 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya