Inflasi Bulan Juni Diprediksi Naik Jadi 0,6 Persen  

Reporter

Senin, 22 Juni 2015 07:19 WIB

Seorang pedagang menata bahan makanan jualannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/1). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan angka inflasi pada Juni akan membengkak, naik 0,6 persen secara bulanan (month to month).

Gubernur BI Agus Martowardojo memperkirakan secara tahunan (year on year) angka inflasi pada Juni 2015 sebesar 7,4 persen atau melonjak dibandingkan Mei sebesar 0,5 persen secara bulanan dan 7,15 persen secara tahunan. “Kami meminta agar jangan sampai ada masalah persediaan dan cuaca,” ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Agus, persediaan harus diantisipasi untuk memenuhi permintaan pada Ramadan dan Lebaran, dan Indonesia masih mewaspadai El Nino. Hingga pekan kedua Juni, angka inflasi tercatat mencapai 0,4 persen yang dipicu kenaikan harga bahan pangan, seperti daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, bawang merah, dan beras. “Komponennya memang tak besar, tapi kalau naiknya tinggi tentu berkontribusi ke inflasi,” katanya.

Tekanan inflasi juga datang dari harga yang diatur pemerintah. Namun tekanan tarif yang ditentukan pemerintah pada pekan ketiga tak terlalu besar. Dia menjamin prediksi kenaikan inflasi ini masih sesuai dengan target inflasi hingga akhir tahun, yakni 3-5 persen.

BI pekan lalu juga mengoreksi prediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini, dari sebelumnya 5,4-5,8 persen menjadi 5-5,4 persen. Koreksi itu mempertimbangkan dua hal, yakni turunnya harga komoditas andalan Indonesia disertai permintaan negara mitra utama yang turun dan lambatnya pencairan anggaran pemerintah. Harga komoditas andalan ekspor Indonesia tahun ini anjlok hingga 14 persen. “Ini harus betul-betul disikapi agar bisa tercapai 5,4 persen,” tutur Agus.

Agus menjelaskan, dari sisi internal, meskipun ada dorongan dari disalurkannya dana desa dan banyaknya bantuan sosial, yang utama adalah sebaran anggaran kementerian yang saat ini jumlahnya masih kecil. Selain itu, penyertaan modal negara kepada badan usaha milik negara belum ada yang terealisasi. “Padahal, jika PMN terealisasi, khususnya perusahaan infrastruktur, tentu akan mendorong pergerakan ekonomi,” ucapnya.

TRI ARTINING PUTRI | ANDI RUSLI |AM





Advertising
Advertising

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

12 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya